Bantuan Ayam, Membangun Inspirasi Kelompok Santri Tani Milenial

udin abay | Minggu, 24 Maret 2019 , 09:17:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan kepada poktan, gapoktan dan santri tani milenial senilai 44 milyar pada acara Apresiasi dan Sinkronisasi Kementerian Pertanian 2019 di Pondok Pesantren As Salafiyah desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bantuan yang diberikan berupa benih hortikultura, perkebunan, tanaman pangan, ternak, dan lainnya. (23/3/2019)

Kepala Pusat Penyuluhan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Siti Munifah berharap, bantuan yang diberikan bisa bedampak pada kesejahteraan petani. Menurutnya, kelompok santri tani milenial yang terdiri 20 sampai 30 orang nantinya, akan mendapatkan 500 ekor untuk dikembangkan. Sebelum bantuan diberikan, menurutnya terlebih dahulu akan dilakukan bimbingan teknis (bimtek) dan penyuluh juga sudah diberi pemahaman untuk memantau progres pengembangannya.

"Kita ingin membangun insprirasi kelompok santri tani muda, selain bisa berdakwah nantinya juga bisa mendapatkan penghasilan, sehingga dunia akhiratnya seimbang", ujar Siti Munifah.

Mengenai adanya pondok pesantren yang belum mendapatkan bantuan, menurutnya karena dalam pengadaan ayam itu ada tahapan. Saat ini sudah ada 2000 kelompok santri tani di pondok pesantren, dan targetnya tahun 2019 terbentuk 4000 kelompok santri milenial. Dalam menetapkan santri tani milenial, berbasis data Kementerian Agama.

Setelah diverifikasi dan validasi mengenai pondok yang memenuhi syarat secara teknis maupun kesiapan, barulah diberikan bantuan. "Karena walaupun pondoknya punya lahan, tapi kalau visinya tidak ada niatan untuk bertani hanya untuk mengaji saja, kita tidak bisa masuk, karena kalau kita tetap masuk akan sia-sia programnya. Tapi kalau pondok itu mempunyai keinginan bertani dan budidaya dengan membangun sistem pendidikan basic skill pertanian, maka kita akan pilih, sehingga nantinya akan tumbuh kelompok usaha bersama dan menjadi korporasi yang besar", tegasnya.

Siti Munifah menjelaskan bahwa Kabupaten Indramayu produksi tanaman pangannya cukip tinggi. Lokasinya yang strategis dekat dengan Cirebon yag dikelilingi destinasi wisata maupun bisnis, harus segera disiapkan untuk bisa menjadi penyangga pangan. Peningkatan produkai tidak lepas dari penyuluhan yang berjalan, sehingga semua kegiatan penyuluhan bisa di koordinir dengan baik.SY/IWN