Kapusdiktan Gelar Rakor Percepatan LTT di NTT

udin abay | Minggu, 24 Maret 2019 , 15:42:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam rangka percepatan luas tambah tanam (LTT) periode tanam Oktober- Maret Tahun 2019 dan sinkonisasi data Sensus Pertanian (SP). Kepala Pusat Pendidikan BPPSDMP (Dr. Idha Widi Arsanti, SP, MP) selaku Penanggung Jawab UPSUS Padi, Jagung , Kedelai (PAJALE) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan Rapat Koordinasi (RAKOR) UPSUS PAJALE Propinsi NTT pada tanggal 21 s.d 23 Maret 2019 bertempat di Hotel Aston Kupang. Agenda rakor dimulai dengan penyampaian informasi terkait perubahan SK penanggungjawab kegiatan UPSUS Propinsi NTT dan serah terima tugas Penanggung jawab UPSUS NTT yang selama ini dijabat oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan. Ditjen Tanaman Pangan (Ir. Gatut Sumbogojati, MM) digantikan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP (Dr. Idha Widi Arsani, SP, MP).

Rakor dihadiri oleh para PJ Kabupaten, Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Prop NTT, para Kepala Dinas dan Kabid Tanaman Pangan di 22 Kab/Kota se Propinsi NTT, berserta perwakilan mantri tani dan petugas pengolah data dan undangan lainnya. Rakor ini merupakan upaya untuk membantu menyelesaikan kendala khususnya dalam produksi tanaman pangan. Dalam sambutannya, KAPUSDIKATAN selaku PJ UPSUS Provinsi NTT menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja keras PJ kabupaten, Dinas ditingkat provinsi, kabupaten/kota, Petugas Pertanian Kecamatan (PPK) yang berpartisipasi aktif dalam mengawal pencapaian target UPSUS di Provinsi NTT.

Percepatan tanam PAJALE khususnya Padi mempunyai kecenderungan menurun tiap tahunnya. Oleh karena itu kita harus bekerja dengan cepat, cermat, dan cerdas untuk mengatasi kendala yang menyebabkan kondisi tersebut. Disamping itu, upayakan data LTT padi tersebut terlaporkan dengan baik ke BPS. Sebagai informasi, target luas tanam padi untuk Maret 2019 sebesar 69.785 Ha.

Beliau juga memberikan penekanan tentang pentingnya koordinasi dan komunikasi dalam mengatasi permasalahan yang ada baik komunikasi secara langsung maupun melalui media komunikasi lainnya. Untuk Pj Kabupaten dan petugas mantri tani serta petugas pertanian kecamatan (PPK) diharapkan tetap terus membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dilapangan antara lain mengawal dan mendampingi percepatan olah lahan dengan memanfaatkan brigade alsintan, percepatan tanam sekaligus pelaporannya terkait percapaian target LTT Kabupaten.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi NTT dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas dibidang pertanian adalah pekerjaan yang sangat mulia, mengingat pekerjaan tersebut adalah berkaitan langsung terhadap ketersediaan pangan bagi penduduk Indonesia. Menyikapi realisasi LTT yang menurun, beliau mengingatkan bahwa keberhasilan produksi padi sangat tergantung kepada ketersediaan air, pada periode tanam oktober – maret 2019 ini ada perubahan pola iklim dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat curah hujan yang kurang baik untuk pertanaman terjadi di beberapa wilayah di Propinsi NTT.

Terkait dengan hal tersebut diatas, beliau juga menginstruksikan agar dilakukan pegawalan/pendampingan UPSUS dalam bentuk mendorong petani untuk melakukan percepatan tanam, membantu petani memecahkan permasalahan dilapangan terkait saprodi, mengoptimalisasikan pemanfaatan alsintan, melakukan pelaporan secara baik, jangan sampai ada data yang tidak terlaporkan, karena data ini akan dipakai dalam menentukan perbaikan/koreksi kebijakan dibidang produksi tanaman pangan.

Tingkatkan komunikasi yang efektif sesama pelaksana pengawalan dan pendampingan produksi pangan dengan memanfaatkan alat komunikasi yang tersedia untuk membantu cepatnya informasi yang salah satunya untuk mencari solusi secara cepat terhadap kendala yang dihadapi. SY/FKA