Teknik Membuat Pupuk Ramah Lingkungan

udin abay | Selasa, 23 April 2019 , 12:23:00 WIB

Swadayaonline.com - Metodologi pelatihan Onsite Training Model yang diterapkan di Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran, sudah sampai Angkatan 50 sejak awal pelaksanaan tahun 2017. Artinya sudah ada 1.500 alumni pelatihan yang merupakan petani di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan sebagian Bandung, dari target 1.800 alumni diakhir tahun 2019. Ini merupakan salah satu inovasi dan prestasi BBPP Lembang dalam hal metodologi pelatihan yang telah diadopsi oleh beberapa pihak seperti Proyek Demfarm di Kabupaten Karawang, karena selama ini pelatihan masih pada ranah peningkatan kompetensi saja, namun dengan Onsite Training Model, selain peningkatan kompetensi juga peningkatan produksi, pendapatan, dan kesejahteraan petani. Ini merupakan hasil kerjasama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Taiwan ICDF melalui Taiwan Technical Mission dalam Program Penguatan dan Pemberdayaan petani.

Memasuki sesi 4 Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran dengan Onsite Training Model Angkatan 49 di Kelompok Tani Master Lemon Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Senin (23/04/2019), 30 orang petani yang berkeinginan mampu melakukan usahatani dengan lebih baik, berkumpul sudah sejak pagi hari di lahan core farmer milik Dadang Sopandi. Dengan semangat mereka akan belajar tentang Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), Panen dan Pascapanen, serta Pemasaran, dipandu fasilitator pelatihan yang merupakan penyuluh pertanian, Ramdhani dan Mamik. “Membuat pupuk organik tidaklah sulit, bahannya mudah kita peroleh disekitar kita dengan memanfaatkan limbah seperti air kelapa, atau urine ternak baik kelinci atau sapi dan relatif lebih murah”, jelas Ramdhani membuka sesi materi pagi itu”. Dijelaskannya bahan-bahan untuk membuat pupuk organik dan bagaimana cara membuatnya, juga bagaimana membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Diakhir penjelasan, ditegaskannya manfaat memberikan pupuk organik pada tanaman karena tanaman akan tumbuh dengan sehat, lingkungan akan lebih terjaga, untuk keberlanjutan kehidupan pertanian dimasa depan.

Materi hari itu dilanjutkan dengan penjelasan tentang Panen dan Pascapanen serta Pemasaran. Bagaimana teknik panen dan pascapanen tanaman yang baik dan benar agar tidak merusak komoditas tersebut, hingga saatnya nanti dipasarkan. Dijelaskan pula tentang proses pemasaran nanti dimana seluruh alumni pelatihan akan tergabung di Asosiasi Bandung Vegetables Station (BAVAS) yang akan menjadi supplier sayuran produk alumni untuk dipasarkan oleh Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) yang merupakan pengelola Packing House di BBPP Lembang. Dengan dibantu jalur pemasaran seperti ini, harapannya produk sayuran petani alumni pelatihan akan bernilai jual tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. SY/CHE