Balitbangtan Kembangkan Inovasi Peternakan Berbasis Nano Teknologi

udin abay | Selasa, 08 Agustus 2017 , 22:59:00 WIB

Swadayaonline.com - Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Badan Litbang Pertanian, mengadakan pameran dan ekspose produk-produk unggul seperti ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), ayam Sensi-1, itik master, kelinci, tanaman pakan ternak dan pakan tambahan, serta ternak kambing perah. Pada acara tersebut juga digelar seminar nasional “Model Pengembangan Sapi Potong dan Unggas Mendukung Diversifikasi Pangan Protein Hewani serta press conference tentang Inovasi Teknologi Peternakan Mendukung SIWAB". (8/8/2017)

Kepala Badan Litbang Pertanian, Muhammad Syakir saat membuka acara pameran dan seminar mengatakan bahwa banyak inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian terutama untuk peternakan yaitu ayam KUB yang bisa bertelur 14 butir setiap harinya. Selain itu juga ada ayam Sensi-1 yang merupakan ayam pedaging yang mempunyai bobot berat 2kg untuk usia 6 samai 8 minggu.

“Kedua jenis ayam tersebut sudah dikembangkan dimasyarakat dan mampu memberi kontribusi kepada peternak kecil baik pada ayam petelur maupun pedagingnya. Ayam tersebut sudah dibuktikan mudah dipelihara dan memiliki dampak ekonomi dan mudah diterapkan dengan teknologi sederhana dan pakannya bisa diracik sendiri sesuai kearifan lokal. Bahkan Litbang Pertanian sudah melakukan kerjasama dengan lisensor/pengusaha untuk pengembangannya, namun inovasi teknologi tetap dimiliki oleh Litbang Pertanian, sehingga pengusaha dan peternak kecil bisa berjalan seiring dan sama-sama untung,” tegas Syakir.

Dalam mendukung upaya khusus program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB), Badan Litbang Pertanian sudah menyiapkan inovasi teknologinya seperti alat deteksi kebuntingan yaitu untuk mendeteksi apakah sudah memenuhi syarat untuk birahi. Juga ada hormon penyerentak birahi yang bisa mempercepat sapi untuk cepat kawin, bahkan vaksin Etec+Vtec untuk pencegahan diare sehingga bisa meminimalisir  kemantian. “Semua inovasi tersebut sudah dengan teknologi nano baik di hulu maupun di hilir sampai pakan ternak dan sudah dikembangkan dalam skala komersial,” ujarnya.

Kepala Puslitbangnak, Atien Priyanti, mengatakan pengembangan inovasi teknologi yang dihasilkan untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026 dan mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan. “Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk terus menghasilkan pedet,” tambahnya. SY