Kementan dan LIPI Mengukuhkan 3 Profesor Riset Balitbangtan

udin abay | Senin, 14 Agustus 2017 , 16:55:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengukuhkan tiga profesor riset Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Dr. Ir. Didik Harnowo, MS, Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, dan Dr. Ir. I Nyoman Widiarta, di Auditorium Ali Sadikin Badan Litbang Pertanian, Bogor. (14/8/2017).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. Muhammad Syakir mengatakan saat ini sudah ada 128 profesor riset yang mérupakan jenjang tertinggi dalam jabatan fungsional peneliti. "Saya berharap ini dapat memotivasi peneliti lainnya, sehingga Badan Litbang semakin banyak diisi tenaga peneliti yanga profesional dan mumpuni di bidangnya masing-masing," ujarnya.

Mentan juga meminta Balitbangtan untuk mensosialisasikan dan menginformasikan apa yang telah dikerjakan dan hasilnya kepada masyarakat, juga melakukan pengawalan terhadap kebijakan yang diambil. Karena setiap kebijakan yang diambil sebagian besar atas pertimbangan dari hasil penelitian yang sangat mendukung konsep science based policy making.

Dalam orasi pengukuhannya yang berjudul "Inovasi teknologi Benih Kedelai Untuk Memacu Pengembangan Industri Hilir Perbenihan", Didik Harnowo ahli Budidaya dan Produksi Tanaman mengatakan telah berhasil mengidentifikasi penyebab dan mekanisme kerusakan mutu fiaiologis benih yang terkait dengan meningkatnya kadar air benih yang memacu aktivitas enzim pectin methyl esterase dan senyawa dalam benih.

Sementara itu Dedi Nursyamsi, ahli Ilmu Tanah Agroklimatologi dan Hidrologi dalam orasinya yang berjudul "Inovasi Pemupukan Berbasis Keseimbangan Hara Terintegrasi Untuk Mendukung Swasembada Pangan Nasional" telah berhasil menyempurnakan inovasi pemupukan berbasis keseimbangan hara melalui penggunaan pupuk organik, hayati, dan dekomposer sehingga dapat menghemat penggunaan pupuk sampai 20%.

Sedangkan I Nyoman Widiarta, ali Hama dan Penyakit Tanaman dalam orasinya yang berjudul "Reformasi Paket Pengendalian Penyakit Tungro Terpadu Pada Tanaman Padi Dalam Era Revolusi Hijau Lestari" mengatakan telah mereformulasi paket pengendalian penyakit tungro terpadu dengan merubah paradigma dari fokus pengembangan komponen pengendalian penular kepada rekayasa lingkungan dan komponen yang membatasi perkembangan patogen. SY