TUK BBPP Ketindan, Peran Penting Sertifikasi Profesi SDM Pertanian

udin abay | Jum'at, 03 Mei 2019 , 23:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Tempat Uji Kompetensi ( TUK), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Asesor merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk mendorong percepatan agar tenaga kerja Indonesi baik petani atau petugas mendapatkan sertifikat selaku profesional yang bertanggung jawab dan terukur serta terstandar kemampuannya. Termasuk di dalam petugas adalah berbagai macam profesi selaku tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayati Pertanian (RIHP) seperti dosen, penyuluh, widyaiswara dan lainnya.

Sertifikat profesi SDM tersebut sebagai bentuk pengakuan akan kompetensinya sehingga peluang di dunia usaha makin baik, terbuka dan kompetitif. Khusus tempat uji kompetensi (TUK) BBPP Ketindan pada tahun 2019 telah melakukan beberapa kerjasama untuk sertifikasi profesi penyuluh pertanian dengan beberapa Badan Kepegawaian Daerah (BKD) baik di Provinsi Jawa Timur ataupun Kabupaten.

Ridwan Wardiana, SP, M.Si selaku Kepala TUK, menyampaikan bahwa telah melakukan uji kompetensi bagi penyuluh pertanian di Badan Diklat Propinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu untuk 30 orang dan seluruhnya telah dinyatakan lulus. Dan saat ini TUK juga sedang bekerja sama dengan BKD Kabupaten Malang untuk melakukan uji kompetensi khusus penyuluh pertanian wilayah Malang sejumlah 30 orang yang dimulai tanggal 29 April dan akan berakhir tanggal 2 Mei 2019.

Kepedulian BKD dalam memfasilitasi kegiatan tersebut layak mendapatkan pujian karena mampu membaca peluang dengan lebih cepat era pasar bebas saat ini. Tentu bukan hanya penyuluh pertanian yang membutuhkan sertifikat profesi, tetapi petani dan petugas lainnyapun juga menanti perhatian dan kepedulian yang sama sehingga kehadiran negara untuk mengamankan dan memfasilitasi warganya menjadi poin penting bagi keberlanjutan dunia pertanian di masa depan.

Kepedulian BBPP Ketindan juga layak direnungkan karena untuk 2019 telah merancang sekitar 18 angkatan sertifikasi profesi bidang pertanian dengan berbagai sektor seperti serifikasi penyuluh pertanian, pertanian organik, budidaya kedelai, pengolahan hasil, pelaksana produksi benih, POPT, dan lainnya. Seluruh kegiatan tersebut dirancang pelaksanaannya sekitar Agustus sampai September 2019 dan asesor selaku penguji kemampuan teknispun telah disiapkan.

Kesiapan tenaga asesor BBPP Ketindan difasilitasi dengan telah dihasilkannya 13 widyiswara yang lulus dengan predikat kompeten beberapa waktu yang lalu. Jumlah tersebut menggenapi 11 widyaiswara yang lebih dulu telah malang melintang se Indonesia untuk melakukan uji kompetensi, sehingga seluruh widyaiswara di BBPP Ketindan (24 orang) telah memiliki sertifikat selaku asesor SDM bidang pertanian. Tahun 2018 kerjasama yang telah terjalin adalah melakukan sertifikasi profesi penyuluh pertanian sebanyak 300 orang atau 10 angkatan sedangkan tahun 2019 telah disepakati 90 orang atau 3 angkatan.

Pelaksanaan angkatan pertama untuk tahun 2019 telah diselesaikan tanggal 22-25 April 2019 dan sisanya (2 angkatan) direncanakan di bulan Juni-Juli. Dengan telah terlaksanakannya sertifikasi profesi SDM pertanian, maka peluang usaha menjadi lebih kompetitif, apalagi bila kita membaca serbuan tenaga kerja asing terutama Cina ke Indonesia. Sudah waktunya masyarakat juga peduli akan gejala tersebut dan mengantisipasinya dengan secara aktif mengusahakan sertifikat yang dibutuhkan agar tidak terlindas aturan jaman.

TUK BBPP Ketindan akan dengan senang hati membantu baik secara mandiri atau melalui institusi pemerintah atau swasta agar kesetaraan, martabat dan kualitas SDM pertanian berjaya di negeri sendiri termasuk kalau harus bersaing di luar negeri akan meningkatkan citra manusia Indonesia. SY/YNI