Di PBLN Aruk, Kementan Lepas Ekspor Kelapa Bulat Asal Sambas ke Sarawak

udin abay | Sabtu, 18 Mei 2019 , 14:25:00 WIB

Swadayaonline.com - Perbatasan negara memiliki keunggulan akses pasar yang lebih dekat sehingga memberdayakan potensi adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil saat melepas ekspor 1.2 ton kelapa bulat asal Kabupaten Sambas ke Serawak, Malaysia di kantor layanan Karantina Pertanian, Pos Lintas Batas Negara Aruk, Kamis (16/5).

"Dengan kerjasama semua pihak, kita wujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045," ujar Jamil yang hadir dalam rangkaian kunjungan kerjanya di PLBN wilayah Kalimantan Barat. Menurutnya, Kementerian Pertanian melalui Barantan selaku institusi yang mengemban amanah melindungi sumber daya alam hayati sekaligus melakukan akselerasi layanan untuk mendorong ekspor komoditas pertanian. Berbagai langkah inovasi dilakukan termasuk penguatan sistem perkarantinaan diperbatasan, tambahnya.

Kepala Karantina Pertanian Entikong, Yongky Wahyu Setiawan memaparkan data dari sistem otomoasi perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerja Aruk, yakni semenjak kebijakan pemerintah menjadikan batas negeri sebagai pusat ekonomi, lalu lintas eksportasi produk pertanian mulai menggeliat. Setelah sebelumnya tanpa lalu lintas ekspor, kini sepanjang Januari hingga April tahun 2019 telah disertifikasi sebanyak 16 jenis komoditas pertanian dengan total 17.420 ton mulai dari produk hortikultura hingga rempah senilai Rp. 174,9 miliar.

Wilayah kerja Karantina Pertanian Aruk, merupakan satu dari lima wilker dibawah Karantina Pertanian Entikong. Wilker lainnya adalah Nanggu Badau, Jagoi Babang, Sungai Geli dan termasuk Entikong, tambah Yongky. PLBN Aruk yang berlokasi di Kabupaten Sambas memiliki potensi komoditas pertanian yang besar. Hal ini sejalan dengan program pembangunan pertanian diwilayah ini oleh Kementan dan dinas terkait yang menjadikan Kabupaten Sambas sebagai lumbung pangan, khususnya padi."Gerak cepat pemerintah daerah dalam menangkap peluang ekspor ini patut diapresiasi, dan kami di jajaran Karantina Pertanian siap mengawalnya," tutup Jamil. SY