Dirjen PKH Minta Aceh Genjot Siwab

udin abay | Kamis, 07 September 2017 , 18:34:00 WIB

Swadayaonline.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita minta agar Provinsi Aceh terus  menggenjot pelaksanaan Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) dalam upaya mendukung percepatan peningkatan populasi sapi di dalam negeri melalui kegiatan Inseminasi Buatan (IB), sinkronisasi dan penanganan gangguan reproduksi pada sapi milik peternak. Sebagaimana diketahui, saat ini kegiatan IB menjadi fokus utama bagi jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di seluruh Indonesia setelah dilakukan pencanangan UPSUS SIWAB oleh Menteri Pertanian pada acara panen pedet tanggal 8 Oktober 2016 di Lamongan.

I Ketut Diarmita menyampaikan, kegiatan IB pada ternak sapi merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi. Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak. (7/9/2017)

“Strategi yang kita gunakan yaitu dengan memastikan sapi/kerbau betina dewasa sebagai akseptor untuk dibuntingkan dengan menggunakan teknik IB”, kata I Ketut Diarmita. “Untuk mengoptimalkan strategi tersebut secara bersamaan juga harus diikuti peningkatan kualitas unsur-unsur yang berpengaruh terhadap keberhasilan IB yaitu ternak, peternak, semen beku, dan petugas (Inseminator, PKb dan ATR)”, ungkap I Ketut Diarmita.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Hidup (PJ Upsus Siwab Provinsi Aceh), Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh, Bupati Bireuen, Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan Kabupaten Bireuen, Para petugas Inseminator, Pkb, ATR dan peternak, serta tokoh masyarakat di Kabupaten Bireuen.

Lebih lanjut I Ketut Diarmita menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Upsus Siwab menggunakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan peran aktif masyarakat. Di tengah-tengah keterbatasan anggaran Pemerintah, tuntutan untuk meningkatkan produksi daging sapi/kerbau semakin kuat. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dalam negeri untuk mencapai kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor sapi/kerbau pada tahun 2017.

Berdasarkan data kumulatif hingga tanggal 4 September 2017, secara nasional capaian IB adalah 2.387.572 ekor atau 59,3% target 4.026.948 ekor dan capaian kebuntingan adalah 811.342 ekor atau 26,9 % dari target 3.016.334 ekor serta kelahiran sebanyak 509.975 ekor.

Kontribusi Aceh terhadap target nasional adalah sebanyak 105.867 akseptor untuk IB dan 60.344 ekor untuk kebuntingan. Dari target tersebut, capaian IB kumulatif Aceh per 4 September 2017 mencapai 26.305 ekor atau 24,8%. Sebagai perbandingan, capaian IB Lampung mencapai 65,5%; Sumut 62,3%; dan Sumbar 54,4%. Untuk capaian kebuntingan, jumlah ternak bunting di Aceh sebanyak 20.481 ekor atau 33,9% dari target. Sebagai perbandingan, capaian kebuntingan Bangka Belitung sebesar 97,1%; Riau 75,8%; dan Sumut 41,9%.

Sebagai daerah introduksi, kontribusi Kabupaten Bireuen terhadap target IB dan kebuntingan Upsus Siwab Provinsi Aceh cukup besar dimana merupakan terbesar ketiga setelah Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Besar. Kontribusi Kabupaten Bireuen mencapai 12,5% dari target IB Provinsi Aceh yaitu sebanyak 13.219 ekor. Raihan IB per 3 September 2017 mencapai 41,4% dan raihan kebuntingan sebesar 32,4%. Untuk jumlah kelahiran, Kabupaten Bireuen adalah yang tertinggi dari seluruh Kab/Kota di Provinsi Aceh yaitu sebesar 26% atau 2.173 ekor.

“Capaian kinerja Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Bireuen tersebut perlu untuk terus ditingkatkan”, ujar I Ketut Diarmita. Saya berharap agar masyarakat Kabupaten Bieuren fokus dan bersungguh-sungguh dalam menerima bantuan berupa ternak jika Bieruen ini mau maju,"ucap Dirjen PKH. SY/HMS