BBPP Lembang Lakukan Bimtek Penyuluh Untuk Mengawal APBNP 2017

udin abay | Jum'at, 06 Oktober 2017 , 07:26:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian mempunyai komitmen kuat untuk mencapai kedaulatan pangan. Terobosan menjelang akhir tahun 2017 dalam rangka mempercepat pemenuhan kebutuhan benih, perluasan tanaman dan pengolahan kopi telah ditetapkan dengan kegiatan APBN-P 2017.

Pengalaman menunjukkan pengawalan dan pendampingan bagi petani dan kelompoktani (poktan)/gabungan kelompoktani (gapoktan) penerima manfaat mampu membuat keberhasilan suatu program/kegiatan. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang telah menyiapkan penyuluh yang handal untuk melakukan pengawalandan pendampingan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT), Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Diklat Tematik.

Bimtek ditujukan untuk memberikan pembekalan kepada penyuluh pertanian di wilayah kerja BPP dalam rangka melakukan pengawalan dan pendampingan kepada pengurus kelompok tani/gabungan kelompok tani yang akan memperoleh bantuan dari pemerintah; meningkatkan kemampuan para penyuluh pertanian di wilayah kerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan pengawalan dan pendampingan, memberikan acuan bagi penyuluh pertanian mengenai pelaksanaan pengawalan dan pendampingan kegiatan APBN-P Tahun 2017.

BBPP Lembang menyelenggarakan Bimtek bagi Penyuluh sebanyak 3 angkatan. Untuk Angkatan I merupakan penyuluh di Wilayah Provinsi Jawa Barat, dimulai tanggal 4 – 6 OKtober 2017, dengan peserta sebanyak 191 orang. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian, Widi Hardjono mengatakan bimtek kepada penyuluh ini untuk memberikan pemahaman dan mengawal  petani yang mendapatkan bantuan APBNP agar bisa menanam kedelai sesuai teknis yang ada agar produktivitasnya tinggi.

“Tidak hanya pengawalan dan pendampingan kedelai saja, tapi juga komoditas lain yang telah menjadi program Kementan,” tegas Widi. Kepala BBPP Lembang, Bandel Hartopo mengatakan Bimtek dilakukan juga untuk mengawal program teknis percepatan swasembada yaitu menuju Indonesia lumbung pangan dunia. Komoditas yang akan dikembangkan di Jawa Barat seperti selain padi dan jagung juga kedelai, bawang putih, cabai mangga, jeruk, kopi, kakao dan lainnya.

“Bimtek dan TOT kepada penyuluh ini untuk agar penyuluh lebih handal lagi dalam melakukan pendampingan terutama untuk komoditas kedelai dan bawang putih, yang saat ini menjadi salahsatu target percepatan produktivitasnya. Ini komoditas lama, tetapi peningkatan produktivitasnya saat ini akan lebih ditingkatkan. Jadi penyuluhnya harus lebih handal lagi untuk komoditas tersebut, agar hasilnya bisa lebih meningkat,” ujar Bandel hartopo. SY