Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Dengan Pengembangan Destinasi Wisata dan Perkebunan

udin abay | Rabu, 13 September 2017 , 23:03:00 WIB

Swadayaonline.com - Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Ir. Bambang, MM mengunjungi Kampung Coklat di Dusun Senara, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Pada acara tersebut hadir anggota DPR RI Komisi XI, Willgo Zainar, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi dan Kabupaten NTB, Akademisi, LIPI, dan penyuluh perkebunan.

Bambang memberikan apresiasi atas adanya kampung coklat yang juga di kelilingi destinasi wisata seperti air terjun. “Sebelum wisatawan sampai ke distinasi wisata yang dituju, wisatawan juga bisa mencicipi coklat maupun kopi di kampung coklat ini. Makanya, kualitas dan kemasan produk coklatnya harus dibuat lebih bagus,” tegasnya. (13/9/2017)

Masyarakat Desa Genggelang merupakan petani kakao dan kopi, bahkan sebagian warganya sudah ada yang memanfaatkan kotoran ternaknya menjadi biogas yang gasnya sudah digunakan untuk memasak. Untuk pengembangan tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan siap memberikan dukungan  baik berupa fisik, pupuk, benih, dan apa saja yang dibutuhkan.

“Asal petaninya mau kerja keras untuk membangun desanya akan kita beri dukungan. Perkebunannya ditata dengan bagus, pohon yang sudah tidak produktif dipangkas, sehingga hasil kopi atau kakaonya bisa bagus hasilnya. Harus bisa menghasilkan produk yang disukai pasar dan ramah lingkungan, dan menjadi jargon yang mampu mengangkat pasar Internasional,” ujar Bambang.

Selain itu Bambang menghimbau kepada petani untuk lebih mengembangkan teknik dan budidaya yang bagus, dan mengurus sertifikasi organiknya serta membangun kelembagaan petani agar lebih kuat. Petani tidak hanya mampu mengolah kakao hanya menjadi biji saja, tetapi juga harus menjadi tepung kakao.

Pada temu dialog di Sekretariat Kelompok Tani Bunga Mekar, Willgo Zainar memberikan satu ekor sapi yang nantinya bisa menambah volume biogas. Dirinya mengatakan bahwa perkebunan dengan organik yang telah dilakukan petani, sangat baik disamping nilai jualnya yag lebih mahal. “Kita juga akan berikan dukungan KUR dan asuransi kepada petani perkebunan, ini sedang kita upayakan secepatnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Utara, H. Melta mengatakan semua komoditas unggulan di Lombok Utara akan berbentuk sebuah kawasan. “Ada kawasan ternak, kakao, hortikultura, dan destinasi wisata. Pembentukan kawasan tersebut akan dipercepat, agar kesejahteraan lebih meningkat,” tegas Melta. SY