Sektor pertanian merupakan hal yang perlu terus menerus dibangun agar ketahanan pangan dapat terwujud. Namun, tantangannya tidaklah ringan untuk mewujudkan itu semua, terutama tantangan akan rendahnya kuantitas dan kualitas SDM sektor pertanian.

Minat pertanian terutama bagi kalangan generasi muda masih rendah, padahal mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan estafet pembangunan pertanian di Indonesia. Hal ini yang mengakibatkan angkatan kerja sektor pertanian pun semakin menurun. Karena itu, diperlukan suatu strategi dalam pengembangan kuantitas dan kualitas SDM pertanian, salah satunya melalui pelatihan. (26/9/2017)

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menjawab tantangan tersebut dengan menyelenggarakan Diklat Kewirausahaan bagi Petani Muda. Diklat dilaksanakan selama 7 hari efektif mulai tanggal 13 – 20 September 2017 di BBPP Lembang. Tiga puluh orang peserta dari 10 kabupaten/kota di Jawa Barat dan juga DKI Jakarta yaitu Kabupaten Subang, Majalengka, Karawang, Bandung Barat, Indramayu, Kota Bandung, Banjar, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat yang merupakan petani muda, baik yang telah memiliki usaha sendiri; mengelola usahatani bersama orangtua; maupun petani  yang belum memiliki usahatani namun berminat untuk menjadi wirausaha bidang pertanian. 

Selama 7 hari berada di BBPP Lembang, peserta memperoleh materi berkaitan pengembangan sikap dan mental kewirausahaan, dengan fasilitator widyaiswara BBPP Lembang. Materi disampaikan dengan tujuan agar peserta meningkat pengetahuan, sikap dan keterampilannya bidang kewirausahaan, meningkatkan kemampuan manajerial dalam mengelola usahanya, dan menumbuhkan wirausaha baru bidang pertanian.

Untuk melihat dan mendengar success story wirausaha muda, peserta diajak untuk datang dan berdiskusi di Kelompok Tani Paprici Segar Barokah yang bergerak dibidang usaha paprika, di Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. SY/CTY