Balitbangtan Lepas Dua Varietas Kedelai Toleran Kekeringan

udin abay | Kamis, 18 Juli 2019 , 14:33:00 WIB

Swadayaonline.com - Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis yang mendapat perhatian lebih dari pemerintah setelah padi dan jagung. Di Indonesia, kedelai umumnya lebih banyak digunakan sebagai bahan baku tempe dan tahu. Oleh karena itu, perkembangan industri pangan berbahan baku kedelai dan industri pakan saat ini menjadi penyebab permintaan akan kedelai terus meningkat dan bahkan melampaui produksi dalam negeri.

Strategi untuk mencapai produksi kedelai dalam negeri guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, yakni dengan menambah luas tanam serta penggunaan varietas unggul. Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga penelitian di Kementerian Pertanian kembali melepas dua varietas kedelai yang toleran terhadap kekeringan pada Juni 2019.

Sesuai dengan namanya, yaitu varietas yang toleran kekeringan maka kedua varietas tersebut oleh Ir. Suhartina, M.P, peneliti Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi diberi nama Dering 2 dan Dering 3. Kelebihan kedua varietas tersebut dari varietas sebelumnya yakni varietas Dering 1, antara lain berumur lebih pendek, biji lebih besar dan produktivitas tinggi. Varietas Dering 2 dan Dering 3 adalah perbaikan dari varietas Dering 1 yang dilepas tahun 2012 yang sampai saat ini varietasnya banyak diminati petani dari berbagai wilayah seperti Sumut, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jabar, Jatim, NTB, dan Sulsel.

Walaupun diminati petani kedelai, varietas Dering 1 yang umumnya ditanam pada lahan sawah, oleh petani dinilai umurnya masih terlalu panjang dan bijinya kurang besar. Berdasarkan karakteristik varietas Dering 2 dan Dering 3 pada kondisi cekaman kekeringan potensi hasilnya mencapai 3-3,3 ton per ha dengan hasil rata-rata 2,4-2,5 ton per ha, lebih unggul dari varietas Dering 1. Selanjutnya dari umur masak, tanaman varietas Dering 2 dan Dering 3 lebih pendek, yaitu berkisar antara 70-76 hst. Untuk ukuran biji juga lebih besar karena varietas Dering 2 dan Dering 3 bobot per 100 biji mencapai 13,9-14,8 gram.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Dr. Ir. Haris Sahbuddin, DEA disela-sela kesibukannya menyampaikan, “Dengan dilepasnya dua varietas kedelai toleran kekeringan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan lahan kering sehingga petani tidak harus mengandalkan lahan sawah untuk tanam kedelai”.

Lebih lanjut disampaikan oleh Haris bahwa dilepasnya Dering 2 dan Dering 3 ini adalah sebagai bentuk keseriusan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada kedelai dan juga sebagai antisipasi dampak dari perubahan iklim yang akhir-akhir menjadi isu hangat pertanian. SY/HMSL