75 Ribu Ton Beras Medium Untuk Operasi Pasar

udin abay | Selasa, 10 Oktober 2017 , 21:52:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti tengah bersama-sama melakukan Operasi Pasar Beras 2017 di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur. (10/10/2017)

Operasi Pasar akan digelar mulai Oktober 2017 hingga Maret 2018. Pada OP pertama sebanyak 130 ton dikeluarkan Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras OP sebesar Rp 8.100 per kilogram (kg) beras kualitas medium. Operasi pasar tersebut dilakukan menyusul langkanya pasokan beras medium di pasaran, terutama pasca pemberlakuan HET (harga eceran tertinggi) beras.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyebut sebenarnya pasokan beras medium tersedia cukup besar, namun tersimpan di gudang-gudang pedagang. Operasi pasar beras yang dilakukan ini untuk isi kebutuhan dari beras medium yang sebenarnya ada, kalau digelontorkan maka keluarlah dia dari lubang jarum. Dari semua lubang gudang akan keluar," ujar Mendag.

Dengan operasi pasar ini, pihaknya berharap beras medium yang disimpan pedagang bisa keluar ke pasaran.  "Kalau enggak keluar, busuk dia. Berapapun kebutuhannya saya gelontorkan. Itu beras cadangan pemerintah, kewenangan ada di kami,” tegasnya.

Stok beras medium di pasar di Jakarta, berkurang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akan menggelontorkan 75 ribu ton beras medium untuk operasi pasar. Ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan beras medium di Jakarta.

Menteri Pertanian, Amran sulaiman mengatakan masyarakat saat ini merasakan manfaat dari kebijakan yang dilakukan pemerintah, kesejahteraan petani semakin meningkat dan terjadi deflasi. “Bukti produksi naik, contohnya dapat terlihat stok beras di PIBC cukup bahkan du alai lipat dari ketersediaan beras pada tahun 20143 sampai 2014. Sehingga tidak ada dasar lagi harga akan bergejolak,” tambahnya.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini, stok PIBC sangat baik yakni 53 ribu ton. Angka tersebut berada jauh dari stok minimum sebesar 53 ribu ton. "Tapi beras medium kita akui sedikit berkurang sehingga melalui Walikota Djarot meminta bantuan pengadaan beras medium," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pengendalian harga di Jakarta perlu dilakukan mengingat Jakarta menjadi acuan nasional. Untuk itu, stok pangan harus tetap terjada dan diawasi agar tak berdampak pada inflasi. Selain itu, perlu adanya bantuan dari Satgas Pangan untuk menghentikan mafia maupun pelaku kartel pangan. "Makanya butuh ketegasan dan komitmen," ujarnya. SY