BPPSDMP Berikan Bimtek Persiapan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian 2019

udin abay | Rabu, 14 Agustus 2019 , 18:22:00 WIB

Swadayaonline.com - Pada masanya tahun 1984 Indonesia mendapat penghargaan FAO, karena mampu menjadi negara swasembada dari sebelumnya sebagai negara pengimpor beras. Saat itu peran penyuluh sangat bagus sekali, bahkan dukungan masyarakat dan pemerintahnya. Namun berjalannya waktu, Indonesia kembali menjadi pengimpor pangan.

Beberapa tahun ini, Indonesia mulai beranjak melakukan ekspor berbagai komoditas pertanian ke berbagai negara. Hal teraebut berkat peran penyuluh, pemerintah pusat dan daerah. Untuk mengembalikan swasembada pangan dan menuju lumbung pangan dunia, Kementwrian Peetanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada penyuluh pertanian di Auditorium Kementan. (15/9/2019)

BPPSDMP giat mengembangkan sdm pertanian yang benar-benar handal, mandiri, profesional dan mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi. "Penyuluh merupakan salah satu agent pembangunan pertanian sebagai "penerang", jadi harus bisa menerangi petani agar lebih handal, profesional, mampu menibgjatkan produksi, berdaya saing, enterpreneurship", ujar Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat membuka acara Bimtek dan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian 2019.

"Penyuluh punya peran besar dalam peningkatan produktivitas, mulai dari praktek budidaya sampai pascapanen itu peran penyuluh, sehingga 2024 Indonesia bisa menjadi pengekspor konoditas pertanian terbesar didunia akan terwujud", tegas Dedi Nursyamsi. Dirinya menambahkan, penyuluh harus bisa mengajak petani bagaimana bisa meningkatkan produktivitas tingi, dan sekarang penyuluh harus bisa mengembangkan pengolahan hasil pertanian. Mau tidak mau, penyuluh harus belajar dan meningkatkan kapasitasnya, selain juga bisa menyesuaikan diri di era global ibduatri 4.0, tambahnya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, bukti pertanian Indonesia sudah menuju industri 4.0 yaitu sudah menggunakan big data, sensor, artificial intelegent yang sudah diterapkan dilapangan walaupun belum secara masif. "Penyuluh menjadi ujung tombak dan terdepan. Penyuluh harus lebih tajam, lebih keras, lebih mengkilap seperti ujung tombak dalam pembangunan pertanian nasional", tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan, kegiatan bimtek dilakukan untuk merefresh penyuluh dalam menghadapi ujian kompetensi dalam kenaikan jenjang karirnya. "Ini tahun pertama ujian kompetensi menggunakan CAT, hal ini dalam rangka meningkatkan profesionalisme penyuluh menuju era industri 4.0.  SY