Petani Milenial Indonesia akan Magang ke Taiwan

udin abay | Senin, 19 Agustus 2019 , 12:45:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menggelar Pelatihan Pembekalan Magang bagi Taiwan. Magang ke Taiwan yang diikuti oleh petani milenial se-Indonesia ini sebagai langkah konkrit di sektor pertanian dalam hal regenerasi pertanian dengan cara meningkatkan peran serta dan kontribusi generasi milenial, agar mereka mampu menimba ilmu dan mencontoh sistem pertanian di Taiwan dan utamanya adalah etos kerjanya agar mampu menjadi pemuda tani yang berkarakter dan mumpuni dibidang pertanian kelak.

Pelatihan dilaksanakan selama 2 minggu, 18-31 Agustus 2019 diikuti oleh 57 orang petani milenial dari seluruh Indonesia yaitu dari Provinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Bali, NTT, dan Sulawesi Tenggara. Pembukaan pelatihan, Senin (19/08/2019) oleh Kepala BBPP Lembang, Kemal Mahfud. Turut hadir dalam pembukaan, Pejabat Struktural BPPSDMP, Pejabat Struktural dan Widyaiswara BBPP Lembang. “Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan sikap petani muda dalam bidang kewirausahaan agribisnis, meningkatkan kemampuan manajerial dalam mengelola agribisnis sesuai dengan komoditasnya, meningkatkan kesiapan untuk memfasilitasi pengembangan kewirausahaan secara berkesinambungan, dan menumbuhkan wirausahawan baru dari kalangan petani muda”, jelas Irwan Waluya, Kepala Seksi Pelatihan Non Aparatur, dalam laporan awal pelaksanaan pelatihan.

“Tidak ada pelaut ulung yang lahir dari laut yang tenang, begitu juga dengan dirimu, jangan harap kau menjadi yang lebih hebat, jika tak ada tantangan yang kau kalahkan”, ucap Kemal Mahfud dihadapan peserta sesaat sebelum membuka pelatihan. Ditambahkannya pula tentang prinsip pohon bambu dimana diawal-awal tumbuhnya tidak terlalu tinggi, namun setelah beberapa tahun akan langsung tumbuh melesat. “Itu artinya, setelah mempunyai dasar dan pondasi yang kuat, kita bisa melesat tumbuh dan berkembang, karena kita sudah mempersiapkan diri untuk tidak mudah tumbang”, jelasnya lagi.

Selama berlatih, peserta akan menerima materi sebanyak 112 jam pelajaran dengan komposisi materi dasar, materi inti, dan materi penunjang. Pada materi dasar, peserta akan diberi materi tentang Peran Petani Muda dalam Pembangunan Pertanian; Pengembangan Sikap, Moral, Etika dan Budaya Kerja, dan Revolusi Mental. Untuk materi inti, peserta akan menerima materi Pembentukan Fisik, Mental, dan Disiplin (FMD); Budaya Taiwan; Bahasa Taiwan; GAP Tanaman Pangan; GAP Hortikultura; GAP Peternakan; Mekanisasi Pertanian; Penumbuhan Kelembagaan Tani; Pengelolaan Finansial; Jejaring Usaha; Akses Sumber Pembiayaan; Membuat Rancangan Pengembangan Usaha. Untuk materi penunjang, peserta akan menerima tentang Komitmen Berlatih dan Rencana Implementasi. SY/CHE