Kepala BPPSDMP : Nanti Indonesia Tidak Lagi Impor Semen Beku Belgian Blue

udin abay | Senin, 19 Agustus 2019 , 22:09:00 WIB

Swadayaonline.com - Tugas Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian adalah menciptakan SDM yang handal di berbagai sektor pertanian. Untuk mendapatkan peternak yang handal, dibutuhkan praktisi yang handal. "Tidak mungkin menghasilkan peternak yang handal dan produktivitas yang tinggi, kalau praktisinya ilmunya pas-pasan dan tidak berkompeten", hal tersebut diungkapkan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat memberikan arahan dan motivasi kepada peserta pelatihan peramedik, inseminator, dan petugas pemeriksa kebuntingan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Bogor. (29/8/2019).

Dirinya berharap, BBPKH Cinagara harus mampu menghasilkan peternak dan praktisi yang handal, mulai dari budidaya sehingga nantinya akan menghasilkan produksi yang banyak, juga harus pintar menghasilkan produk hasil turunannya sepeti yogurt dan lainnya. Selain itu dari pelatihan yang dilakukan juga harus menghasilkan alumni peserta pelatihan yang handal dalam beternak, sehingga mampu menjaga hewannya tetap sehat dan mampu mengatasi bila hewannya sakit. "Karena salah satu pengungkit produktivitas, bila hewannya sehat", tegas Dedi Nursyamsi.

Dedi Nursyamsi mengungkapkan, bahwa SDM untuk peternakan masih belum handal, karena masih ada impor. Tetapi dengan terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian dengan pengembangan sapi belgian blue, menurutnya nanti Indonesia tidak impor semen beku belgian blue lagi. Karena saat ini BBPKH Cinagara akan menseleksi untuk menghasilkan semen beku dari belgian blue yang ada. Selain itu hasil inovasi teknologi peternakan pendukungnya sudah banyak, seperti pakan pertumbuhannya sudah bagus dan berlimpah, konsentrat sudah bisa dibuat sendiri oleh petani. "Kalau nanti produksinya sudah tinggi baik hewan maupun konsentratnya, maka tidak mustahil kita akan ekspor. Yang penting bisa bersatu dalam korporasi serta menghasilkan produk yang efisien, hasilnya bagus, dan harganya bersaing", tambahnya.

Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasisa mengatakan untuk peningkatan sdm peternakan, BBPKH Cinagara telah mengembangkan pelatihan tematik kepada peternak. Pelatihan tersebut agar peternak maksimal dalam berbudidaya (good agriculture farming). Para petugas pelatihan dan widyaiswara juga terus ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan khususnya bidang kesehatan hewan, reproduksi, dan kesehatan veteriner. 

"Para petugas pelatihan BBPKH Cinagara telah mempunyai sertifikasi kompetensi yang telah diberikan Lembaga Serifikasi Profesi (LSP). Dengan petugas yang berkompeten tersebut, kemampuan peternak kini sudah meningkat. Peternak sudah bisa memilih bibit yang baik dan mengembangkan dengan Inseminasi Buatan (IB), dari segi efisiensi sudah ada kesadaran mengoptimalkan masa kelahiran pendek yaitu setelah masa bunting 9 bulan, maka setelah melahirkan 2 atau 3 bulan sapinya sudah bisa bunting kembali. Jadi peternak sudah mempunyai manajemen yang bagus", ujar Wisnu. SY