Kepala BPPSDMP : Kuota Ekspor Lada Bengkayang Harus Ditingkatkan

udin abay | Kamis, 29 Agustus 2019 , 18:41:00 WIB

Swadayaonline.com - Negara Indonesia yang dianugrahi sumberdaya dan kekayaan alam yang begitu besar serta sumberdaya manusia yang unggul, maka sudah sepatutnya negara Indonesia ini menjadi negara kaya dan negara pengekspor produk-produk pertanian, demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, MSc. bersama Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot saat membuka Rakor UPSUS PAJALE serta Pembahasan Peluang Ekspor Produk Pertanian yang begitu potensial di tanah Bengkayang Kalimantan Barat, Kamis (29/08).

“Akses pasar harus kita kuasai dan dibuat, karena peluang ekspor pertanian khusus nya Lada luar biasa di Bengkayang ini, ” ungkap Dedi.

Dedi menegaskan bahwa Kementerian Pertanian telah mendorong ahli-ahli perkebunan lada untuk dapat langsung berkomunikasi dengan negara Eropa. Saat ini sudah berjalan dengan baik walaupun dengan kuota yang masih terbatas. Perlu kita tingkatkan kuota ekspor, kuncinya jangan kita mengekspor bahan mentah, tapi kita harus mampu mengekspor itu dalam bentuk produk olahan dengan packaging yang bagus. Tidak lupa untum pembekalan kepada para petani melalui pelatihan dan pendampingan agar memiliki produk yang berkualitas dan siap ekspor tentunya.

Kementerian pertanian melalui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah melaunching BUN500 pada pertengahan Bulan Juli 2019 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. BUN500 ini merupakan program distribusi benih unggul perkebunan 500 juta batang yang akan secara gratis dibagikan untuk masyarakat khususnya perkebunan rakyat. Program ini sangat mendukung dengan apa yang akan kita targetkan di Bengkayang ini, kita dorong untuk membangun nursery atau pembibitan untuk lada skala nasional di Kalbar.

“Kita ini harus bangkitkan kejayaan rempah Indonesia seperti komoditas lada di Kabupaten Bengkayang ini. Kalau perlu kita dorong peningkatan ekspor pertanian kita didominasi oleh komoditas perkebunan khususnya Lada ini. Kita akan kembalikan kejayaan rampah Indonesia di pasar dunia," ungkap Dedi. 

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot , bahwa program pemerintah sekarang sangat bagus, yaitu kembali ke pertanian. Suka tidak suka, mau tidak mau kita harus kembali ke tanah, maksudnya ke pertanian. Saya suka program pertanian saat ini yaitu lebih fokus, contoh di Kalbar ini didorong untuk peningkatan pada komoditas Lada untuk siap ekspor, kemudian didukung dengan penyediaan benih dan budidayanya serta teknologinya. 

“Saya sudah siapkan perda kawasan pertanian, kededepan siapapun tidak boleh mengganggu. Kita juga siap bersinergi, akan kita siapkan SK Bupati untuk mendukung pembangunan petanian ini. komoditas lada di Bengkayang harus terus kita tingkatkan luasan dan produksinya harus tinggi, ” ujar Suryadman. 

Suryadman juga menegaskan bahwa Kabupaten Bengkayang akan membantu Kementerian Pertanian, bila perlu untuk mengembangkan sentra-sentra bibit kita siapkan lahannya. Kita bersama-sama carikan lokasi untuk 2.000 ha dalam mendukung program pertanian ini, dan bila perlu ke depan kita jadikan destinasi wisata agro. SY/CHA