Arang Sekam Perbaiki Struktur Tanah Untuk Budidaya Cabai Merah

udin abay | Jum'at, 27 Oktober 2017 , 17:51:00 WIB

Swadayaonline.com - "Peran Arang Sekam dalam Perbaikan Struktur Tanah Di Budidaya Cabai Merah" merupakan tema yang diangkat diklat teknis tematik komoditas cabai merah pada tanggal 25 – 29 Oktober 2017 yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan di Desa Sumber Arum Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.

Diklat terdiri dalam beberapa tahaoan, yaitu identifikasi permasalahan spesifik lapang sesuai daerah penerima manfaat, menyusun prioritas permasalahan sehingga terbentuk tema, merancang pemecahan masalah dalam beberapa aspek dan merencanakan aksi pengawalan dan pendampingan.

Berdasarkan identifikasi permasalahan, tingkat serangan hama dan penyakit cabai merah masih menduduki singgasana permasalahan. Hama dan penyakit yang menyerang cabai merah antara lain, thrips, virus, dan antraknose. Alternatif pengendalian yang disarankan dengan pemanfaatan agensia hayati, pestisida nabati, kultur teknis dan pestisida kimia berdasarkan kaidah yang tepat.

Pengendalian kultur teknis dianggap penting juga sebagai upaya pencegahan datangnya hama dan penyakit tumbuhan. Salah satu pengendalian kultur teknis yang dilakukan yaitu penambahan arang sekam yang mengandung pupuk kandang pada saat pengolahan lahan. Arang sekam digunakan sebagai alternatif karena kandungan dan fungsinya sebagi media agensia hayati dan penahan air (padi tidak mudah tercuci).

Arang sekam mengandung SiO2 (52%), C (31%), K (0.3%), N (0,18%), F (0,08%), dan kalsium (0,14%), selain juga mengandung unsur lain seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang kecil serta beberapa jenis bahan organik. Kandungan silikat yang tinggi dapat menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit akibat adanya pengerasan jaringan.

Sekam bakar juga digunakan untuk menambah kadar Kalium dalam tanah. (Anonim, 2011) pH arang sekam antara 8.5 - 9. pH yang tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah asam. PH tersebut memiliki keuntungan karena kurang disukai gulma dan bakteri. Arang sekam memiliki kemampuan menyerap air yang rendah dan porositas yang baik.

Sifat ini menguntungkan jika digunakan sebagai media tanam karena mendukung perbaikan struktur tanah karena aerasi dan drainase menjadi lebih baik. Menurut Isro’i (2008) bahwa pada media tanam sekam kompos banyak membawa keuntungan yaitu mengandung karbon (C) yang membuat media tanam menjadi gembur.

Hal ini membantu merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khusnya batang, cabang, dan daun serta zat hijau daun untuk fotosintesis dan memiliki unsur fosfor, kalium, yang dibutuhkan tanaman dibandingkan dengan pupuk kandang. Kondisi media tanam yang baik sebagai akibat pengaruh dari kompos mendorong perakaran tanaman tumbuh secara optimal dengan demikian akan meningkatkan ketersedian unsur nitrogen, fosfor, dan kalium.

Menurut Lingga (dalam Eka, 2011) bahwa kelebihan dalam pupuk kompos diantaranya, unsur hara yang terikat dalam senyawa organik yang sukar larut diubah menjadi senyawa organik yang larut sehingga berguna bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah yang dipupuk sehingga memudahkan penyerapan air hujan, memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah menjadi tidak cepat kering, mengurangi tingkat erosi dan memberikan lingkungan yang baik bagi kecambah biji dan akar tanaman. SY/YNI