Pemerintah Akan Kembangkan SDM Wilayah Perbatasan

udin abay | Jum'at, 27 Oktober 2017 , 19:40:00 WIB

Swadayaonline.com - Wilayah perbatasan merupakan batas negara yang tidak hanya harus dijaga, tetapi harus digali potensinya untuk meningkatkan dan memperkuat ekonomi bangsa. Hampir seluruh wilayah perbatasan Indonesia merupakan daerah tertinggal, yang bertahun-tahun dikelola mengedepankan pendekatan keamanan, sehingga pembangunan soail ekonomi terabaikan.

“Penguatan modal sosial, ekonomi dan budaya masyarakat belumlah cukup, tetapi harus disertai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM generasi muda, merupakan potensi strategis dalam membangun peradaban dan aset bangsa dalam mewujudkan cita-cita negara,” ujar Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian, Gunawan Yulianto pada acara Focus Group Discussion (FGD) “Menggerakkan Generasi Muda Mengelola Potensi Sumberdaya Pertanian di Wilayah Perbatasan Darat di Swiss-bell Hotel, Kemang, Jakarta. (27/10/2017)

Menurutnya, FGD ini bertujuan untuk menyatukan program kegiatan menyiapkan SDM generasi muda diperbatasan, karena 80 persen wilayah Indonesia berpotensi di bidang pertanian yang harus digarap. “Kita akan menyiapkan anak mudan di perbatasan untuk dididik di Kementan melalui Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), dan setelah lulus nantinya diharapkan bisa mengembangkan potensi daerah perbatasan,” tambahnya.

“Mahasiswa dan anak petani di latih atau diberikan penyuluhan melalui BPTP dengan ilmu terapan, jadi pendidikan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Pengembangan SDM kita dengan Malaysia masih kalah untuk diwilayah perbatasan seperti di Kalimantan Utara bahkan tenaga kerja Indonesia banyak dipakai disana. Pendidikan SDM belum cukup, sehingga mereka bertani seadanya, sedangkan negara tetangga sudah “melek” teknologi. Untuk itu kita akan menyiapkan dan menjadikan mereka SDM yang handal yang bisa mengembangkan potensi daerahnya,” tegas Gunawan.

Tahun 2018, pemerintah akan meningkatkan pendidikan dan pelatihan pemuda tani agar tercipta SDM yang handal di wilayah perbatasan, sesuai dengan nawacita Presiden yaitu mengembangkan lumbung pangan di wilayah perbatasan. “Pemuda tani yang telah lulus dididik nantinya akan diberikan modal usaha secara berkelompok, setiap kelompok akan mendapatkan Rp. 20juta-35juta yang dikerjasamakan dengan perguruan tinggi yang bermitra,” ujar Gunawan.

Asdep Potensi Kawasan Perbatasan Darat BNPP Kementerian Dalam Negeri, Enny Yulistiani, mengatakan peran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sesuai UU N0.43/2008 mempunyai fungsi membuat kebijakan, menyusun program kegiatan, mengkoordinasi pelaksnaaannya dan memoitoring dan evaluasi kegiatan di perbatasan. “Kita tidak melaksanakan langsung kegiatannya, tetapi yang melaksanakannya kementerian/lembaga sesuai Peraturan Pemerintah No.44/2017 terdiri dari 27 kementerian/lembaga dan satu kepala daerah. BNPP hanya mengkoordinasikan saja, mensingkronkan program dari hulu sampai hilir dimana masing-masing kementerian akan saling mengisi apa yang akan dikembangkan dalam programnya,” tambahanya.

Program mengelola potensi generesi muda di perbatasan sangat tepat, karena disana sangat sedikit akses pendidikan, kesehatan dan lainnya. Maka pemerintah melalui Kementan akan memberikan kses informasi siapa yang perlu sekolah pertanian, sehingga lulus nantinya akan tersedia generasi muda yang berpotensi mengelola perbatasan. Menurut Enny, saat ini dalam pelaksanaannya masing-masing kementerian/lembaga terkesan masih jalan sendiri-sendiri, berjalan secara sporadis. “Saat ini mungkin mereka belum faham mengenai peraturan ini. Program pengembangan perbatsan tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri tapi harus bergandengan bersama, sehingga tidak ada program yang duplikasi dan berbenturan,” tegas Enny. SY