Melalui Pelatihan dan Sertifikasi, BPPSDMP Siap Dukung Peningkatan Ekspor Sawit dan Karet

udin abay | Selasa, 03 September 2019 , 10:38:00 WIB

Swadayaonlinr.com - Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Bustanul Arifin Caya mengatakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Pertanian siap berkontribusi dalam mendukung Ekspor Sawit dan Karet melalui Program BUN 500 yang telah diluncurkan oleh  Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di Kalimantan Tengah pada bulan Juli lalu. Hal ini disampaikan oleh Bustanul Arifini pada saat memberikan sambutan dan arahan dalam acara serah terima jabatan Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dari Dr. Sabir Tato kepada Dr, Ir. Zahron Helmi, MP di Aula BPP Jambi pada Selasa (03/09/2019)

Lebih lanjut Bustanul menyampaikan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan menyiapkan 500 juta bibit unggul untuk pengembangan perkebunan dalam kurun enam tahun mendatang (2019-2024).  Bibit unggul yang dikemas dalam program Bun 500 ini nantinya untuk program peremajaan tanaman yang sudah tua, rehabilitasi tanaman dan perluasan tanaman di sentra-sentra perkebunan. “Akan disiapkan bibit unggul sekitar 83-85 juta batang/tahun. Bibit tersebut diharapkan bisa meningkatkan produksi dan produktivitas perkebunan,” ujar Bustanul.  

Program Bun 500 adalah salah satu program strategis Kementerian Pertanian, dan sebagai balai pelatihan yang bergerak di sektor perkebunan, maka BPP Jambi harus ikut mendukung program tersebut. Untuk bisa mendukung program tersebut, Bustanul meminta kepada seluruh pegawai khususnya widyaiswara/pelatih dan tenaga teknis untuk bisa mengupgrade dirinya secara mandiri melalui pelatihan dan banyak mencari informasi terbaru, khususnya peningkatan kompetensi SDM dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.  

“Siapkan metoda dan kurikulum yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor perkebunan. Sampai dengan saat ini Puslatan telah menerbitkan 4 SKNNI di sektor perkebunan, antara lain SKNNI Budidaya Kopi, Budidaya Karet, Budidaya Kakao, dan terakhir yang baru saja selesai adalah Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan;” ungkap Bustanul. 

Selanjutnya Bustanul juga menambahkan selain pelatihan, yang harus dipersiapkan adalah uji kompetensi bagi petugas yang bergerak dibidang perkebunan. “Berdasarkan data BPS, jumlah tenaga kerja di sektor perkebunan sebanyak 7,95 juta orang, namun yang memiliki sertifikat uji kompetensi baru 4 ribu orang. Ini merupakan tantangan dan tentunya jadi motivasi bagi BPP Jambi untuk bisa berkontribusi,” lanjut Bustanul memberikan motivasi.

Khusus untuk kelapa sawit dan karet sebagai komoditas ekspor terbesar dari sektor perkebunan, kita harus berkontribusi untuk menyiapkan SDM pekebun yang andal dan kompeten, sehingga ekspor minyak sawit dan karet akan terus meningkat. “Dengan semangat dan kerja keras serta kebersamaan semua pegawai sebagai aset Kementan, saya yakin BPP Jambi bisa dan mampu memberikan kontribusi untuk peningkatan ekspor kelapa sawit dan komoditas perkebunan lainnya,” kata Bustanul. SY/OKKY