Salak P4S Batur Sari Siap Menuju Ekspor

udin abay | Kamis, 05 September 2019 , 12:42:00 WIB

Swadayaonline.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong ekspor produk pertanian nasional agar terus menambah pemasukan devisa negara. Sektor pertanian menjadi salah satu unsur yang mengisi dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Fokus saat ini adalah menciptakan petani yang dapat menciptakan produknya siap ekspor.

“Kita siapkan petani untuk menghasilkan produk yang siap ekspor, jadi kita akan dorong Balai Pelatihan yang kita miliki untuk membina petani atau pemuda-pemuda yang siap terjun ke sektor pertanian dan menghasilkan produk siap ekspor, “ ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

Dalam rangka untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas maka dalam hal ini Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) terus mempersiapkan SDM pertanian melalui Pelatihan agar siap bersaing menciptakan produk-produk pertanian siap ekspor. Salah satu program strategis Puslatan yaitu meningkatkan pemberdayaan dan kapasitas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)  yang merupakan ujung tombak dan perpanjangan tangan dalam pelatihan  pertanian di tingkat petani.

“Diantaranya P4S Batur Sari yang telah berhasil kembangkan varietas salak baru hasil inovasi untuk mendukung peluang pasar ekspor salak ke luar negeri.  Varietas salak madu munduktemu yang saat ini menjadi pusat perhatian sudah dilakukan sertifikasi pada tanggal 27 Agustus 2019 untuk dapat masuk ke pasar ekspor salak di manca Negara. Sebenarnya banyak jenis salak di pulau dewata memiliki potensi ekspor yang perlu dikembangkan lagi.P4S Batur Asri juga telah membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan pasar swalayan terbesar di bali yaitu Tiara dewata Bali untuk bisa mensuplai produk salaknya.

Disamping keunggulan salaknya P4S Batur Sari yang berada di Desa Munduktemu Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali, mengembangkan perbenihan dan budidaya salak madu dengan sistem konservasi lahan dengan perlakuan organik.

Ketua P4S Batur sari I Ketut Suardika mengatakan sangat yakin varietas salak madu akan lebih mudah menembus pasar ekspor karena banyak keunggulannya, sehingga banyak pelaku bisnis ekspor salak di Bali mengejar.
“Jadi P4S Batur sari yang lahirkan varietas salak madu sangat optimis ke depannya memiliki nilai ekpor yg cukup menjanjikan,” pungkasnya.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Bustanul Arifin menyampaikan bahwa sebenernya banyak P4S yang memiliki produk siap ekspor. Kami akan mengawal dan terus mengarahkan agar muncul P4S yang lainnya supaya produknya bisa masuk ekspor. Ada nilai tambah jika produk mereka bisa ekspor pertama peningkatan penghasilan yang berimbas pada kesejahteraan petani kedua menambah devisa negara. SY/NF