Kementan dan Gempita Panen Jagung Perdana di Serang

udin abay | Kamis, 16 November 2017 , 21:19:00 WIB

Swadayaonline.com- Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, harus didukung dengan kondisi pangan yang berkecukupan. Swasembada jagung kini menjadi perhatian khusus, setelah swasembada padi tercapai. Produksi jagung Provinsi Banten tahun 2010-2015 mampu mencukupi  kebutuhan masyarakat sekitarnya, begitupun untuk kebutuhan industri pakannya dengan kebutuhan 50.000 ton/bulan.


“Namun produksi kedelai Banten masih rendah. Pembentukan BUMD yang akan menampung hasil produk jagung dan hasil produksi pertanian, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Kepala Balai Besar Pengembanagan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Andi Nur Alam Syah saat panen raya jagung perdana GEMPITA di Kabupaten Serang, Banten.


Andi menambahkan, diversifikasi pangan juga sangat diperlukan dalam pengembangan industri pangan di Kabupaten Serang. Kedepan seluruh GEMPITA harus mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam pengembangan pertanian di daerah khususnya dan nasional pada umumnya, dan menjadi simbol pemerintah untuk membantu dalam proses pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakt setempat. 


Loncatan produksi jagung di Banten tahun 2017 mengalami peningkatan yang sangat signifikan, ditambah kondisi lahan dan posisi wilayah yang sangat strategis. Hal tersebut akan mampu menjadikan Banten lumbung pangan nasional untuk komoditas jagung tahun 2018. Pemanfaatan inovasi teknologi mekanisasi pertanian, diharapkan dapat menanggulangi penurunan jumlah petani produktif. 


Pemetaan lahan pertanian Provinsi Banten, kedepan diharapkan lebih masif lagi agar pemanfaatan lahan dapat meningkat dan produktivitasnya lebih melonjak dengan didukung petani dan mekanisasi pertanian. Penerapan mesin panen multikomoditas hasil inovasi mekanisasi pertanian BBP Mektan merupakan jawaban dari tantangan  perkembangan  dan pertumbuhan pertanaman jagung saat ini. Dengan kapasitas kerja 6-7 jam/ha, akan mampu meningkatkan produksi dan efisiensi usaha tani di Banten nantinya. 


Andi juga mengungkapkan, BBP Mektan akan selalu mendukung program kerja GEMPITA, dan bisa menjadi perpanjangan tangan dari Kementerian Pertanian di daerah dalam pembangunan dan pengengembangan pertanian di Indonesia. “Mesin panen multikomoditas ini merupakan prototipe unggulan mekanisasi pertanian dengan kapasitas yang sangat tinggi.  BBP Mektan juga siap mendukung pembangunan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Banten,” ujarnya. SY