Manfaatkan Kedelai Rakitan Balitbangtan, Perusahaan Swasta Ini Puas dengan Hasilnya

udin abay | Senin, 30 September 2019 , 11:33:00 WIB

Swadayaonline.com - Salah satu perusahaan swasta di Jawa Timur, PT Tarutama Nusantara (TTN) mengaku puas usai menanam Kedelai Biosoy rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Menjelang masa panen, varietas unggul baru (VUB) yang ditanam di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.

“Persentase polong kopongnya kecil, jadi hampir semua polong terisi, kemasakannya relatif seragam, dan isinya bernas (terisi sempurna)”, ujar kepala Litbang PT TTN, Iryono saat dihubungi via telepon pada Senin (30/9/2019).

Iryono menjelaskan, pihaknya akan melakukan panen pada hari ini, namun berdasarkan penghitungan jumlah polong dan luas lahan pada Sabtu lalu, produktivitas kedelai ini diperkirakan mencapai 3,2 ton per hektar.

Sebelumnya, perusahaan tembakau ini sempat menanam kedelai varietas lokal seperti mojosari dan beberapa varietas lain, namun hasilnya tidak sebaik biosoy.

“Kita sudah bandingkan dan hasilnya beda jauh. Dari sisi polong dan isian jauh lebih baik biosoy”, ungkap Iryono.

Lebih lanjut Iryono menjelaskan, rata-rata petani di Jember hanya menghasilkan 1,2 ton dan maksimum 1,8 ton per hektar dengan menggunakan varietas lokal. Untuk itu pihaknya akan mengenalkan VUB rakitan Balitbangtan ini kepada para petani.

“Kita memang belum mengundang petani karena masih ingin membuktikan bahwa kedelai ini benar-benar potensial. Nanti kalau penanaman selanjutnya bagus tentu kita akan sampaikan kepada petani-petani dan pengguna di sini”, katanya.

Biosoy sendiri merupakan VUB yang memiliki potensi hasil 3,5 ton per hektar, rata-rata hasil 2,7-3,0 ton per hektar, umur panen 83 hari dan memiliki sifat toleran penyakit karat.

Menurut peneliti Balitngtan Dr Asadi, kedelai ini telah dikembangkan di daerah lain seperti Grobogan, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Bali dan Sulawesi Barat dengan produktivitas rata-rata diatas 3 ton per hektar. Dengan adanya kedelai ini diharapkan dapat menekan impor dan swasembada kedelai segera tercapai. SY/HMSL