Budidaya Tomat Beef Sistem Irigasi Tetes Jadi Obyek Karya Ilmiah

udin abay | Selasa, 01 Oktober 2019 , 08:29:00 WIB

Swadayaonline.com - Ini media tanamnya pakai apa ya pak? Nutrisi apa yang digunakan? Usia berapa tanaman ini dan bagaimana dengan panennya? Harga jualnya berapa? Ini untuk apa ada botol-botol menggantung didalam screen house ini? Itulah beberapa pertanyaan yang dilontarkan para generasi milenial siswa-i kelas XII Madrasah Aliyah Bismillah, Pondok Pesantren Terpadu Bismillah dari Kota Serang Provinsi Banten di Zona Screen House Irigasi Tetes yang sedang membudidayakan tomat beef. Beben, Pengelola Screen House dengan rinci menjelaskan proses budidaya tomat beef di Inkubator Agribisnis Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Senin (30/09/2019). “tomat beef dibudidayakan  dengan hidroponik sistem irigasi tetes dengan nutrisi AB Mix, berumur 5-6 bulan dalam 1 kali musim tanam. Panen pertama dilakukan setelah tanaman berumur 2,5 bulan dan setelah itu bisa 35 kali panen”, jelas Beben.  “harga tomat beef sekarang 15 ribu dan ini relatif stabil harganya karena kami terikat kontrak dengan Amazing Farm untuk pemasarannya ke wilayah Tangerang salah satunya”, ujar Beben. 

Di Zona Kandang Sapi dan Instalasi Biogas, Dadan, Pengelola Lahan Praktik menyampaikan proses pemanfaatan limbah ternak dan tanaman untuk dijadikan pupuk kompos dan biogas. Ini langkah konkrit BBPP Lembang sebagai tempat pembelajaran pertanian zero waste. DI Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Euis, Petugas Laboratorium dibantu oleh siswa-siswi yang sedang PKL menjelaskan kepada peserta kunjungan tentang pengolahan hasil pertanian baik sayuran dan buah dengan tujuan meningkatkan nilai tambah produk. Aneka olahan pangan berbahan baku sayuran seperti tomat, bayam, cabai, kentang, ubi, kopi, dan pisang diolah menjadi keripik, manisan, eskrim sorbet, bolu, abon, dll. Di Zona KRPL, Pengelola Lahan Praktik, Dede, menyampaikan konsep KRPL untuk pemanfaatan pekarangan dan menjelaskan berbagai sistem dalam teknologi hidroponik, seperti deep flow technique (DFT), nutrient film technique (NFT), minaponik, dan wick system.

Rifki Sujahilman, salah seorang guru MA Bismillah, menyampaikan maksud kunjungannya, “Kami membawa siswa-i melakukan observasi dalam pembuatan karya ilmiah. Karya ilmiah ini akan disidangkan sebagai bentuk pembelajaran. Karena mereka jurusan ilmu sosial, maka arahannya nanti bagaimana pertanian bisa digunakan untuk kemasyarakatan, dan bisa diaplikasikan untuk peningkatan ekonomi”, jelas Rifki.

“Saya dan teman-teman sudah belajar banyak di BBPP Lembang, kita belajar budidaya tomat dan seledri dengan hidroponik, kita banyak tahu tentang pemanfaatan limbah, kita jadi tahu bagaimana meningkatkan nilai tambah sayuran dan buah dengan proses pengolahan hasil pertanian. Ayo bagi kalian yang belum pernah kesini, datang ya ke BBPP Lembang”, ajak Riska Amanda, salah seorang murid MA Bismillah. SY/CHE