Pemerintah Larang Penggunaan Antibiotik Untuk Pakan

udin abay | Selasa, 21 November 2017 , 23:46:00 WIB

Swadayaonline.com - Kebijakan WHO untuk mengurangi penggunaan antibiotik pada peternakan dan perikanan serta Undang Undang RI No.18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah direvisi bahkan ditambah dengan Undang Undang No.41 tahun 2014 yang menyebutkan melarang penggunaan pakan yang dicampur hormon tertentu dan/atau antibiotik imbuhan pakan, belum sepenuhnya dapat dieliminasi.

Karena jika itu dihilangkan begitu saja, maka industri pakan bisa mengalami krisis. Diantaranya konversi pakan membengkak dan deplasi yang tinggi akibat necrosis enteritis. Adanya kabar Kementerian Pertanian (kementan) akan memberlakukan larangan penggunaan Antibiotics Growth Promoter (AGP) rahun 2018 mendatang.

Alasan larangan penggunaan AGP karena tingginya kejaian resistensi bakteri terhadap banyak jenis antibiotik bahkan untuk menangani bakteri multi resisten. Larangan tersebut juga sudah dilakukan di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Canada.

"Sebenarnya sudah banyak penemuan dan produsen obat yang menawarkan pengganti AGP, mulai dari enzim, minyak esensial, asam organik, probiotik, dan prebiotik yang terbukti dapat mengeliminir bakteri yang merugikan pada saluran pencernaan," ujar Dr. Santosh Ingale, pakar enzim sekaligus pelaku perusahaan pakan pada acara seminar teknis "enzim sebagai alternatif solusi pelarangan penggunaan AGP di Hotel Santika Slipi. (21/11/2017).

Santos menambahkan perbaikan di feedmill seperti perbaikan kecernaan pakan atau manajemen ammonia di farm akan sangat membantu pengganti AGP dalam mengontrol flora di saluran pencernaan. Sementara itu, direktur PT. Tirta Buana Kemindo, Ivonne Subeni mengatakan sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk mengganti AHP dengan non AGP. Namun harus ada produk yang dapat menggantikan oeran AGP yang lebih aman dan baik hasilnya di kandang.

"Saat ini ada produk enzim DigeGrain yang bisa menggantikan AGP. Produk asal India tersebut sudah banyak digunakan di berbagai negara dan akan diuji coba di Indonesia. Di Kerawang juga sudah di uji coba pakan yang di campur dengan enzim DigeGrain, pertumbuhan ayamnya lebih cepat dan bobotnya lebih besar, karen enzim tersebut sebagai vitamin dan mineral," tegas Ivonne. SY