Bali Upayakan Hijau Royo Royo Bulan Oktober

udin abay | Selasa, 08 Oktober 2019 , 22:10:00 WIB

Swadayaonline.com - Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, melakukan Rapat Kordinasi (Rakor) UPSUS Pajale di Dinas Provinsi Bali. Hadir pada acara tersebut Dirjen Tanaman Pangan Kementan,  Kepala Bidang Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Bali,  Kepala Dinas Pertanian se Propinsi Bali, Pasiter se Propinsi Bali dan Kepala BPTP Propinsi Bali

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura  Propinsi Bali Ir. Wayan Sunarta, MM mengatakan, potensi dan targetnya padi sawah bulan Oktober 2019 sebesar 9.558 ha, mampu untuk mendukung potensi produksi padi bulan Januari - Februari 2020. "Namun masing-masing Dinas se-Propinsi Bali perlu menyepakati capaian target akan melebihi capaian Oktober tahun lalu", tambahnya.

Sementara itu Ir. Sumardi Noor, M. Si selaku PJ. Propinsi Bali menegaskan target tersebut akan diupayakan semaksimal mungkin hingga Bali mencapai hijau royo-royo di Bulan Oktober ini. Sementara Dirjen Tanaman Pangan mencanangkan Gerakan Percepatan Tumpang Sisip (TUSIP) Jagung dengan Kedelai yang di kenal dengan istilah relay Croping yang di mulai Minggu II bulan Oktober - Desember 2019 dengan menyesuaikan umur tanaman jagung menjelang panen, sedangkan target relay croping di Propinsi Bali sebesar 540 ha, akan diupayakan pada daerah yang potensi jagung dan kedelai.

Tujuan tumpang Sisip yaitu pencapaian target tanam kedelai 0,6 juta hektar pada bulan Oktober sampai Desember melalui gerakan percepatan tumpang Sisip jagung dengan kedelai, menyiapkan kebutuhan kedelai nasional untuk konsumsi dan pangan, mengoptimalkan bantuan benih kedelai dan pupuk cair, memberikan motivasi kepada petani dan bantuan biaya pendampingan.

Sasaran tumpang Sisip yaitu di 23 provinsi sentra jagung yang masih mempunyai standing crop bulan Oktober sampai Desember baik yang mendapatkan bantuan pemerintah 170.000 hektar maupun swadaya masyarakat 700.000 hektar, serta tanaman jagung monokultur menjelang panen. SY/YNI