Pusat Pendidikan Pertanian Adakan Rakor Pemantaban Teaching Factory Kakao di Polbangtan Gowa

udin abay | Selasa, 05 November 2019 , 07:03:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya peningkatan produksi dan produktifitas bahan pangan dan kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian terus di optimalkan. Satu diantaranya melalui kegiatan rapat koordinasi bersama pada hari senin 4/11/2019  antara Pusat Pendidikan Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan Gowa), Direktorat Jenderal Pembenihan dan Perkebunan, Pusat Pelatihan Pertanian, Balai Penelitian Buah Tropica, Balitri, bersama  Mers dan CSP (Cocoa Sustainability  Partnership). Kegiatan ini berlangsung di ruang Aula Polbangtan Gowa dengan tujuan memperoleh satu kesepahaman bersama dunia usaha dan dunia industri dalam mengkonsep kurikulum dan sistem serta metode pembelajaran yang sesuai Teaching Factory bidang perkebunan Coklat yang di butuhkan dunia industri. Hadir dalam rapat koordinasi antara lain Ibu Inneke Kusumawaty(Pudiktan), Wakil direktur 1 Polbangtan, bu Arifah (Ditjen Perbenihan dan perkebunan), ibu Siti Aminah (Puslatan), Tri Joko Santoso(Balitri), Balitbun, Dosen dan PLP Prodi Perkebunan Polbangtan Gowa, Medan, dan Manokwari, Mas Fajar ( Mers) dan perwakilan dari CSP dan lainnya. Harapan dari pelaksanaan Rakor bersama ini adalah terdapat satu kesepakatan dan tujuan serta terdapat sinergisitas antara lembaga pendidikan pertanian, balai penelitian, ditjen perbenihan dan perkebunan, Pusdiktan, Puslatan, bersama Dunia usaha dan Dunia Industri bidang Perkebuban (CSP).

Pembukaan program studi baru di bidang perkebunan pada Polbangtan Gowa ini besar harapan mampu menenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil untuk mencukupi kebutuhan suplai bidang Kakao di kawasan Indonesia bagian timur. Teaching Factory bisa menjadi suatu inkubator bisnis bagi peserta didik mahasiswa Polbangtan Gowa dalam menumbuhkan dan menanamkan jiwa enterpreuner pengusaha muda bidang pertanian. Usai menimba ilmu di TEFA, sebelum lulus diharap mampu menyusun konsep usaha matang bidang pertanian yang bisa menciptakan peluang kerja. Langkah awal dapat diperoleh melalui program bantuan PWMP (Program Wirausahawan Muda Pertanian) dari Kementerian Pertanian ataupun dari bantuan lembaga lain yang di gunanakan sebagak stimulus usaha para enterpreuner muda milenial bidang pertanian. 

Sinergisitas antara lembaga pendidikan Polbangtan dengan DUDI perlu selaras dalam penyusunan kurikulum harus sejalan, TEFA dan prodi harus satu kesatuan dengan kurikulum. Tujuan akhir dari pelaksanaan Teaching Factory adalah terwujudnya lembaga pendidikan yang mandiri, menghasilkan produk secara berkelanjutan. WHT