Swadayaonline.com - Pada acara Hari Perkebunan Ke-60 di Yogyakarta, pemerintah telah memberikan sertifikat Indonesian Suistainable Palam Oil (ISPO) kepada 40 perusahaan kelapa sawit. Saat ini produksi minyak kelapa sawit (CPO) sebanyak 87,57 juta ton, atau sekitar 24 persen luasan areal kebun sawit. Menurut Dirjen Perkebunan Kemenetrian Pertanian, babang, bahwa sertifikat ISPO merupakan suatu komitmen indonesia untuk menghasilkan sawit yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan. (10/12/2017)

“Siapapun harus mengahargai dan bangga dengan ISPO, jangan menyepelekan. Pengusaha, petani dan pemda harus bertekad mewujdukan 100 persen kebun sawit harus terISPOkan. Sehingga seluruh pangsa pasar menghargai ISPO kita,” ujarnya.

“Saya minta seluruh pemangku kepentingan perkebunan, segera menyelesaikan sertifikasi ISPO sebelum menjadi persoalan. Karena ISPO akan diwajibkan, sehinga daya saing internasional semakin kuat. Kalaupun harus ada sertifikasi Roundtable On Suistanable Palm Oil (RSPO), kita juga akan mengajak sertifikasi RSPO tersebut,” tegas Bambang.

Karena menurutnya, apapaun sertifikasinya tujuannya untuk kebaikan. Tetapi untuk ISPO kita wajib banggakan, karena itu sebagai kekuatan negara Indonesia sendiri sebagai nilai daya saing. Karena ISPO adalah komitmen pemerintah untuk menjadikan tatakelola buddaya yang baik dan benar, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, begtitu juga pada proses pengolahannya. Sehingga seharus para pembeli sawit sadar, bahwa sawit yang sudah ISPO tidak perlu di kritik, karena sudah ada jaminan dari pemerintah. SY