Kepala BKP Ajak Generasi Muda Tekuni Sektor Pertanian

udin abay | Sabtu, 07 Desember 2019 , 22:37:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam Undang-Undang Pangan No. 18 tahun 2012 tentang Pangan disebutkan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar dan menjadi hak asasi manusia. 

"Karena itu, dari 267 juta penduduk di Indonesia tidak boleh satu pun mengalami kelaparan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi saat memberikan kuliah umum di hadapan sekitar 200 mahasiswa-mahasiswi Politeknik Pembangunan Pertanian, Yogyakarta, Sabtu (7/12/2019). 

Dalam materi kuliah berjudul "Peran Generasi Muda Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan di Era 4.0 di Polbangtan", Agung juga memaparkan berbagai tantangan pembangunan pertanian ke depan. 

Dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan, banyak tantangan yang dihadapi, seperti berkurangnya lahan pertanian, skala usahatani pertanian relatif kecil, musim yang tidak menentu dan semakin berkurangnya jumlah petani. 

"Untuk itu, saya berharap besar agar adik-adik semua berperan dalam pembangunan pertanian ke depan untuk ikut mengatasi permasalahan tersebut," harap Agung. 

Dijelaskan Agung, 15 tahun ke depan Indonesia memasuki bonus demografi yang ditandai dengan banyaknya tenaga kerja muda. Untuk itu, periode ini merupakan "masa emas" bagi Indonesia jika mampu memanfaatkannya, termasuk generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian. 

"Kunci menjadi petani milenial antara lain berani memulai dengan ide-ide kreatif, dan kalau gagal tidak menjadi soal, karena merupakan keberhasilan yang tertunda," ujar Agung yang didampingi Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Andriko Noto Susanto. 

Kiat berikutnya adalah mampu melihat peluang dan berani melakukannya, serta melibatkan masyarakat sekitar.

"Para mahasiswa adalah motivator dan pengerak masyarakat. Karena itu ajaklah masyarakat sekitar dan gunakan teknologi untuk meraih kemajuan dan keberhasilan," tambah Agung. 

Dikatakan Agung, upaya yang dilakukan BKP untuk mengembalikan minat  generasi muda ke sektor pertanian adalah melalui Pertanian Masuk Sekolah. 

"Tahun ini Pertanian Masuk Sekolah kami kembangkan di 68 sekolah di seluruh Indonesia. Tahun 2020 akan  ditambah 340 sekolah," kata Agung. 

Pada bagian akhir agung berpesan agar generasi muda rajin-rajin mendengar dan membaca. 

"Peluang untuk berkembang bagi generasi muda sangat terbuka. Karena itu rajin-rajinlah kalian mendengar dan membaca," pungkas Agung. SY/ARD