Menteri Pertanian Luncurkan Padi Tipe Khusus di BB Padi

udin abay | Senin, 16 Desember 2019 , 14:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian melakukan peluncuran Varietas Unggul Baru (VUB) padi tipe khusus di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Subang Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program strategsis Kementerian Pertanian, melalui gerakan nasional peningkatan produktivitas, produksi dan ekspor.  Demikian dalam bagian kata sambutan Menteri Pertanian  Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, SH,M.Si,MH hari ini (16/12/19) di BB padi Sukamandi

Kepala BB Padi, Dr. Priatna Sasmita menjelaskan bahwa peluncuran padi tipe khusus ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada calon pengguna khususnya petani perihal keunggulan dari padi tipe beras khusus agar menjadi pilihan dalam usaha tani padinya yang memberikan nilai tambah dan keuntungan yang lebih besar di banding  VUB yang sudah digunakannya. Lebih lanjut Priatna menjelaskan bahwa padi tipe khusus dikategorikan berbeda dari beras yang diproduksi secara umum, karena adanya indikasi geografis missal beras local pandan wangi dan rojolele, mutu berasnya, seperti beras merah dan beras hitam, teknik budidayanya, misal beras organik, belum bisa diproduksi di dalam negeri, missal beras basmati, beras japonica, beras homtamali; serta berguna untuk kesehatan, missal beras dengan index glikemik rendah dan beras kaya nutrizinc

Varietas padi dengan tipe beras khusus ini dikembangkan antara lain untuk meningkatkan nilai kandungan nutrisi pada beras dan meningkatkan nilai ekonominya sehingga lebih berdaya saing dan menguntungkan, jelas Priatna. Sebanyak lima VUB Padi tipe khusus yang diluncurkan dihadapan petani yang datang dari berbagai kabupaten di Jawa Barat hari ini adalah Varietas Baroma, Jeliteng, Pamera, Pamelen, dan Paketih.

Baroma merupakan padi tipe Basmati yang mempunyai keunggulan potensi hasil bisa mencapai 9,1 t/ha, umur panen varietas Baroma sekitar 113 hari setelah sebar (hss), kadar amilosa varietas ini 25,55 persen dengan tekstur nasi pera dan pemanjangan nasi setelah proses pemasakan sebesar 1,5 kali. Baroma mempunyai keunggulan lain berupa ketahanan terhadap hama dan penyakit diantaranya terhadap WBC biotipe 1, HDB patotipe III, IV dan VIII, serta Blas ras 033 dan 173. Selama ini, beras Basmati hanya dihasilkan oleh India dan Pakistan. Sedangkan permintaan di Indonesia akan bahan baku Nasi Briyani dan Kebuli semakin tinggi dengan semakin menjamurnya rumah makan khusus India dan Saudi Arabia, yang selama ini dipenuhi kebutuhannya dari impor. 

Jeliteng adalah varietas unggul beras hitam pertama yang dilepas Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jeliteng mempunyai potensi hasil 9,87 ton/ha dengan rata-rata hasil GKG 6,18 ton/ha dan. Umur panen varietas ini sekitar 113 hari setelah sebar (HSS). Varietas beras hitam ini mempunyai tekstur nasi yang pulen dengan kandungan amilosa 19,6%. Jeliteng mempunyai kethanan terhadap WBC biotipe 1 HDB patotipe III, IV dan VIII serta Blas ras 033 dan 073. Keunggulan lainnya varietas ini mempunyai kandungan fenolik sangat tinggi, yaitu mencapai 7.104,3 ± 417,9 mg GAE*/100 g BPK. Pigmen dalam beras hitam dapat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung anti oksidan atau anti inflamasi.

Varietas Pamera (padi merah aromatik) memiliki potensi hasil hingga 11,33 ton per hektar, dengan rata-rata hasil 6,43 ton per hektar. Pamera baik ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl. Termasuk golongan cere, dengan tekstur nasi sedang dengan kadar amilosa 21,1%. Umur tanaman kurang lebih 113 hari memiliki bentuk gabah ramping.  Pamera mempunya ketahanan terhadap WBC biotipe 1,2 dan 3, HDB patotipe III, IV dan VIII, serta Blas ras 033, 173, 133 dan 073. Sedangkan Pamelen (Padi Merah Pulen) mempunyai tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 19,6%. Bentuk gabahnya ramping, cukup mudah dirontok dan tahan rebah. Potensi hasil Pamelen juga cukup tinggi mencapai 9,87 ton per hektar dengan rata-rata hasil 6,18 ton per hektar. Pamelan dapat dipanen pada umur tanaman kurang lebih 112 hari. Keunggulan lain dari Pamelen adalah mempunyai ketahanan terhadap Hama dan Penyakit yaitu WBC biotipe 1, HDB patotipe III, IV dan VIII, Blas ras 033, 133, 073 dan 173 serta tahan terhadap Tungro.

Paketih (padi beras ketan putih) merupakan hasil persilangan Ketan Hitam/Pandan Wangi Cianjur. Varietas ini mempunyai rata-rata hasil 6,32 ton/ha dan potensi hasil 9,46 ton/ha. Varietas ini mempunyai karakter malai yang lebih baik dibandingkan dengan Ciasem. Tinggi tanaman varietas ini +107 cm dengan anakan produktif +20 batang, dengan umur panen berkisar 118 hss. Kandungan amilosa varietas ketan putih ini lebih rendah dibandingkan dengan Ciasem (4,8%), yaitu 4,4%, sehingga kualitas ketannya lebih baik. Varietas ini mempunyai ketahanan terhadap hama penyakit (agak tahan WBC biotipe 1, tahan HDB kelompok III, IV dan VIII, dan tahan blas ras 073 dan 173).

Pada kesempatan ini sebagai wujud dukungan teknologi Badan Litbang Pertanian dalam pengembangan pertanian padi modern,  dilaunching pula  alat mesin pertanian untuk mendukung pertanian 4.0, diantaranya drone seeder dan drone sprayer, autonomous traktor, traktor perahu, alat panen dan olah tanah terintegrasi, dan robot tanam, jelas Priatna. SY/HMSL