Petani Makmur Karena Waduk Mulur

udin abay | Minggu, 07 Januari 2018 , 05:31:00 WIB

Swadayaonline.com - Kabupaten Sukoharjo di Jawa Tengah memiliki infrastruktur pengairan penting pendukung produksi pangan yaitu Waduk Mulur. Waduk yang terletak di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari ini memiliki luas 120 Ha dengan luas genangan mencapai 90 Ha. Hal ini membuat waduk yang juga sering digunakan sebagai tempat rekreasi dan pendidikan ini menjadi penting bagi produksi pangan khususnya beras.
Peran penting waduk yang terletak di desa bersejarah karena merupakan lokasi perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah ini nyata terlihat pada bulan Desember hingga Februari dimana pada bulan-bulan tersebut panen padi masih bisa dilaksanakan karena pengairan yang terus tersedia.
Seperti terlihat pada Sabtu (6/1), Kelompok Tani Hesti Mulyo yang merupakan anggota Gabungan Kelompok Tani Hesti Utomo, pagi ini melakukan panen di areal seluas 68 Ha yang produktivitas hasilnya mencapai 9 ton/Ha.
Tingginya produktivitas ini salah satunya karena kelompok tani ini telah menerapkan inovasi teknologi dari Badan Litbang Pertanian dalam sistem budidaya padinya. Inovasi teknologi yang terlihat di wilayah ini adalah pemakaian varietas unggul baru Inpari 33 dan teknologi pendukungnya. 
Inpari 33 sendiri adalah varietas unggul yang memiliki keunggulan tahan terhadap wereng, khususnya wereng batang coklat. Selain di lahan milik Kelompok Tani Hesti Mulyo, lahan sawah sekitar Waduk Mulur milik Kelompok Tani Puspito Tani juga telah melaksanakan panen. Panen yang telah dimulai beberapa hari terakhir sudah hamper selesai pada hamparan 74 Ha dari keseluruhan hamparan 193 Ha.
Areal persawahan lain yang berada disekitar Waduk Mulur sendiri saat ini terlihat hijau menghampar yang menandakan pertanaman padi sedang memasuki fase perkembangan vegetatif dan akan siap panen dalam beberapa waktu kedepan. Hal ini memperlihatkan juga bahwa di wilayah ini telah berhasil menerapkan indeks pertanaman (IP) 300, yaitu dalam setahun dapat panen sebanyak tiga kali. 
Dengan harga saat ini berkisar antara 5.000 hingga 5.200 rupiah per kilogram gabah kering panen, maka petani di wilayah Sukoharjo ini bisa menikmati hasil tinggi baik dari produktivitas maupun harga. SY/HMS