Panen Terus Berlangsung di Kaki Gunung Rinjani Lombok Timur

udin abay | Sabtu, 13 Januari 2018 , 08:17:00 WIB

Swadayaonline.com - Propinsi Nusatenggara Barat (NTB) merupakan salah satu lumbung pangan penting di Indonesia. Posisi NTB dalam menyumbang stok  untuk Bulog saat ini pada posisi ke enam setelah tiga propinsi besar Jawa, Sulawesi Selatan dan Lampung.  Dengan kata lain NTB merupakan penayumbung surplus tiga besar luar Jawa.  Lombok Timur merupakan Kabupaten sangat penting di NTB, karena dari sinilah produksi padi paling besar.  

Gunung Rinjani  merupakan Gunung tertinggi nomor dua di Indonesia.  Gunung ini memiliki peran penting dalam memerikan kesuburan tanah dan air bagi pulau Lombok terutama bagian timur, tengah,  dan utara. Dataran tinggi rinjani saat ini merupakan penghasil hortikultura sayuran penting.  Saat ini daerah ini diandalkan sebagai penghasil bawang putih.  Kaki Gunung Rinjani bagian timur, selatan, barat dan utara banyak memiliki matar air yang mengalir sepanjang tahun.  Panen padi saat ini dapat dijumpai pada bagian kaki Gunung Rinjani yang menjadi wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Panen padi antara lain telah dilakukan di Desa Sikur, Kecamatan Sikur pada Kelompok Tani (Poktan) Saling Sayang. Varietas yang ditanam pada areal satu hektar adalah Cilosari. Hasil ubinan diperoleh tingkat produktivitas 6,8 ton/ha.  Panen di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur.  Panen juga dijumpai pada kecamatann tetangga Kecamatan Sikur yaitu Masbagik. Panen dilakukan di desa Kumbang.  Meskipun areal panaanen hari Kamis kemarin hanya 0,5 ha, namun dibeberapa daerah lainnya akan menyusul. Dengan varietas Cilosarri diperoleh produktivitas 6,0 ton/ha.  

Kalau kita bergerak ke timur seperti di Kecamatan Aekmal dan Wanasaba, maka panen dipastikan masih akan berlangsung hingga masuk bulan Februari.  Setelah itu, memasuki Bulan Maret,  panen di pulau Lombok  akan meluas ke lokasi lebih selatan dan terus ke selatan.  Panen padi pada masa ini sangat penting karena memberi sumbangan nyata pada pencegawan impor karena menurunnya pasokan.  Dalam rangka pencegahan impor paka pertanaman padi mulai September sangat menentukan dalam mencegah gejolak harga teritama Desember Januari dan Pebruari akibatnya pasokan terbatas.  Upaya keras Kementerian Pertanian telah membuktikan tidak adanya impor pada awal tahun 2017 dan harapannya tahun ini juga. Tidak adanya impor beras sama sekali menjadi impian kita semua demi terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. SY/HMS