Momon Rusmono: Penyuluh Harus Sosialisasikan Program dan Keberhasilan Kinerja di Medsos

udin abay | Selasa, 16 Januari 2018 , 14:22:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementarian Pertanian melakukan Rapat Pimpinan (rapim) Konsolidasi Program 2018 Lingkup BPPSDM di Margo Hotel Depok, Jawa Barat. Rapim tersebut juga dibahas membahas evaluasi program 2017. Dari seluruh kegiatan dan program hampir 100 peraen berjalan baik dan dampaknya sangat positif yaotu pada penibgkagan profesionalisme penyuluh, pengembangan wirausaha muda, dan dan peningkatan kompetenai melalui diklat. (16/1/2018)

Rapim dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil Rakernas Kementan 2018 di Hotel Bidakara Jakarta. Kepala BPPSDMP, Momon Rusmono, berharap BPPSDM Pertanian melakukan pengawalan target swasembada terutama untuk kedelai. Dirinya berharap agar penyuluh hadir di sentra kedelai. "Peran dan kapasitas penyuluh harus lebih ditingkatkan dengan diberikan diklat tematik untuk komoditas kedelai dan bekerjasama dengan Ditjen Tanaman Pangan untuk penempatan lokasi sentra kedelai," tegasnya.

Momon juga berharap penyuluh siap melakukan pendampingan untuk komoditas bawang merah dan cabai, khususnya bawang putih. Menurutnya, penyuluhan dan pendampingan untuk bawang putih tidaklah susah, karena berada di 3-4 Kabupaten saja. "Sebaiknya STTP dalam kegiatan pengabdian masyarakat, praktek kerja lapang, atau tugas akhir, bisa konsentrasi pada komoditas kedelai. Jangan sampai ada desa tanpa kehadiran penyuluh," ujarnya.

Program Ditjen Perkebunan, selain berorientasi kepada ekapor juga komoditas rempah. Sedangkan Ditjen Peternakan, selain pengembangan program Siwab, juga pengentasan kemiskinan. Untuk itu Momon meminta kepada penyuluh untuk melakukan pendampingan tersebut. Menurutnya, tahun 2018, BPPSDMP harus lebih proaktif. Tidak lagi menunggu, tapi menawarkan kepada setiap Ditjen apa yang harus dibantu dan dilakukan untuk mensukseskan program yang ada.

BPPSDM harus bisa melakukan transfer teknologi baik untuk penyuluh maupun STTP. Transfer teknologi tersebut, menurut Momon harus ada kerjasama dan ijin dari Badan Litbang Pertanian. "Karena STTP kini akan menjadi Politeknik yang didalamnya ada program mengenai mekanisasi pertanian. Jadi butuh teknologi dan laboratorium dari Badan Litbang terutama BBP Mektan. Saya juga berharap STTP dan penyuluh bisa melakukan magang, praktek, dan membuat kaya ilmiah disana," tambahnya.

BPPSDM Pertanian juga harus hadir dalam mensukseskan program 2018 Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Badan Ketahanan Pangan (BKP), untuk pengentasan kemiskinan. Momon meminta kepada seluruh penyuluh untuk lebih mensosialisasikan seluruh program dan kegiatan pertanian serta keberhasilan di lapangan ke media sosial (medsos), sehingga penyuluh tidak hanya mampu dalam hal pendampingan dan penyuluhan peetanian saja tetapi juga menggerakkan medsos. SY