Dirjen Tanaman Pangan: Butuh 5.000 Penyuluh Untuk Mengawal Komoditas Kedelai

udin abay | Selasa, 16 Januari 2018 , 18:55:00 WIB

Swadayaonline.com - Setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Pertanian 2018 di Jakarta yang membahas program dan kegiatan Kementan guna mencapai target swasembada, kini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Lingkup BPPSDM guna evaluasi kegiatan 2017 dan sosialisasi program dan kegiatan 2018 di Margo Hotel, Depok, Jawa Barat. (16/1/2018)

Pada rapaim tersebut hadir Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Gatot Irianto yang melakukan diskusi dengan pejabat BPPSDMP dan penyuluh yang hadir. Dirinya meminta agar penyuluh lebih proaktif melakukan penyuluhan dan pendampingan untuk komoditas kedelai. Dirinya meminta penyluh PPL untuk mengawal program pengembangan kedelai 2018 dengan baik, mulai dari penentuan CPCL pertanaman hingga panen termasuk pencatatannya ke BPS.

Gatot juga meminta PPL ,elakukan tugas TOT dari petani kedelai maju ke petani kedelai pemula. PPL diminta melakukan pengawalan pertanaman kedelai dengan sistim Buy One Get One Free bersama petani dan lembaga lainnya. “Saya faham akan kurangnya penyuluh, untuk itu saya berharap petani yang sudah maju untuk dijadikan penyuluh swadaya untuk membina petani yang akan baru mulai tanam kedelai,” tambahnya.

Untuk mensukseskan program swasembada kedelai, Gatot meminta BPPSDMP menyiapkan 5.000 penyuluh untuk melakukan pengawalan kedelai atau setiap 100 hektar harus ada satu penyuluh, karena luas tanam kedelai 2018 mencapai 250 ribu hektar. Selain itu PPL juga diminta untuk mempromosikan diversifikasi pangan produk kedelai ke masyarakat. PPL wajib mengkampanyekan kedelai lokal sebagai kedelai non GMO kepada masyarakat.

Kepala BPPSDM Pertanian, Momon Rusmono, telah menyiapkan penyuluh yang siap mengawal komoditas kedelai tersebut. Para penyuluh telah dibekali berbagai keahlian mengenai komoditas kedelai. “Dengan hadirnya penyuluh, diharapkan swasembada kedelai bisa tercapai. Sangat mudah melakukan pendampingan kedelai, karena hanya berada di beberapa daerah saja yang menjadi sentra kedelai,” ujarnya. SY/HMS