Operasi Pasar Berdampak Pada Omzet Pedagang Tradisional

udin abay | Minggu, 19 Juni 2016 , 18:59:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan sidak ke beberapa pasar tradisional untuk melihat dampak dari operasi pasar besar-besaran yang dilakukan pemerintah dalam menstabilkan harga pangan jelang lebaran dan harga daging Rp. 80.000 sesuaikan arahan Presiden.

Dalam sidaknya ke pasar sayur Cipulir, Jl. Ciledug Raya, Jakarta Selatan, harga daging sapi Rp. 110.000/kg. “Harga daging ayam Rp. 23.000/kg, sedangkaan ayam kampung hidup Rp. 40.000 – 50.000/ekor. “Harga daging dan ayam kelihatan sudah turun, jadi operasi pasar yang kita lakukan cukup berhasil. Harga daging sapi sekarang Rp. 110.000 yang awalnya 120-130 juga ada penurunan. Sekarang omzetnya juga turun, biasa dua ekor sekarang satu ekor. Ini menunjukkan operasi pasar memberi dampak pada penurunan omzet dan harga di pasar,” tegas Mentan.

Amran mengatakan memang ada sedikit keresahan pada pedagang tradisional atas penurunan tersebut, namun pemerintah akan libatkan mereka dengan mensuplai daging karkas dengan harga Rp. 65.000 dari importir, sehingga mereka bisa menjual dengan harga maksimal Rp. 85.000/kg dan sudah mendapatkan keuntungan.

“Penjual membeli daging paket (termasuk tulang dan gajih/lemak) dengan harga tinggi. Ini berarti rantai pasok masih panjang,” tegas Amran. Salah seorang pedagang daging mengatakan, tidak bisa menjual dengan harga Rp. 85.000/kg karena daging yang dibeli berupa paket dan harganya sudah tinggi. Karena masyarakat tidak mau membeli daging yang bercampur dengan tulang dan gajih/lemak.

“Kalau pemerintah mau mensuplai daging karkas bersih (tanpa tulang dan lemak) dengan harga Rp.65.000/kg, kami siap untuk menjual dengan harga Rp. 85.000/kg,” ujar pedagang daging. Omzet penjualan kita sebenarnya biasa saja, pengaruhnya hanya sedikit terhadap operasi pasar yang dilakukan. Karena memang masyarakat masih menginginkan daging segar yang bersih, tidak bercampur lemak dan tulang. Tambahnya. SY