Panen Padi Semakin Gencar di Pulau Rimau Banyuasin

udin abay | Minggu, 18 Februari 2018 , 09:39:00 WIB

Swadayaonline.com - Pulau Rimau, kecamatan di Kabupaten Banyuasin Sumsel, yang merupakan salah satu daerah penyokong produksi beras di Banyuasin. Sejak awal Januari 2018, hampir setiap hari berlangsung panen di Pulau Rimau. Menurut Korlap Upsus di kecamatan Pulau Rimau, Jamaluddin, AMd., lahan sawah di wilayahnya terdiri dari sawah pasang surut dan tadah hujan, dan hampir keseluruhan sudah mencapai indek pertanaman padi dua kali dalam setahun (IP 200). Panen padi musim ini merupakan hasil dari pertanaman padi periode tanam sebelumnya di tahun 2017 yang mencapai 16.645 ha. Total luas panen pada periode bulan Desember 2017 hingga Januari 2018 seluas 789 ha. Dari awal Februari hingga hari ini, luas panen mencapai 3.464 ha. Eskalasi panen akan terus terjadi karena masih ada sekitar 12.675 ha yang akan dipanen hingga bulan April 2018 mendatang, ungkap Jamaluddin.  
Panen padi hari ini (17/02/2018) di wilayah Pulau Rimau mencapai 283 ha dengan provitas rata-rata mencapai 4,95 ton/ha GKP. Varietas yang digunakan meliputi Inpari, Ciherang, PB42, IR64, IR42 dan Ciliwung. Harga gabah kering panen di lokasi panen dilaporkan bervariasi berkisar Rp. 4.200 - Rp.4.500 per kg. Gabah yang memiliki butir beras panjang seperti Inpari, memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan yang butir berasnya pendek dan agak bulat seperti IR42, kata Jamaluddin pada awak media. 
Total luas panen padi bulan Januari 2018 untuk Kabupaten Banyuasin sendiri mencapai 27.881 ha, sedangkan untuk bulan Februari sampai dengan hari ini sudah mencapai 30.000 ha. Luas panen di Banyuasin ini diperkirakan puncaknya pada bulan Februari sampai dengan pertengahan Maret ini. 
Penanggungjawab Upsus Kementan untuk Kab. Banyuasin, Prof. Dr. Risfaheri dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, bahwa dalam rangka meningkatkan produksi padi,  upaya yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan indek pertanaman dan peningkatan provitas. Saat ini indeks pertanaman padi di Pulau Rimau sebagian besar sudah IP 200, harus bisa ditingkatkan menjadi IP 250 – IP 300. Melalui penataan lahan dan tata air, serta percepatan tanam, indeks pertanaman masih mungkin ditingkatkan. Provitas padi di Pulau Rimau masih besar peluang ditingkatkan, karena di kecamatan lain di Banyuasin sudah ada yang mencapai 6-7 ton ha. Dengan memanfaatkan inovasi teknologi spesifik lokasi dan varietas unggul yang adaptif, serta pendampingan yang intensif dari penyuluh dibantu Babinsa sehingga petani dapat menerapkan teknologi yang lebih maju, maka provitas padi di Pulau Rimau ini dapat ditingkatkan, pungkasnya. SY/HMS