Panen Jagung VUB Bima 19 URI Capai 7,9Ton/Ha

udin abay | Kamis, 01 Maret 2018 , 20:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Hasil panen jagung Varietas Unggul Baru (VUB) Bima 19 URI di Dataran Tinggi Napu Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mencapai 7,9 ton/ha. Hasil tersebut diperoleh dari lahan seluas 10 ha milik kelompok tani Suka Maju Desa Kalemago Kec. Lore Timur Kab. Poso, pada kegiatan Pengembangan Jagung Varietas Unggul Baru (VUB) BIMA 19 URI Terintegrasi Perbenihan yang dilaksanakan oleh BPTP Balitbangtan Sulawesi Tengah. 

“Dari hasil yang dicapai sebanyak 7,9 ton/ha ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih unggul jagung, khususnya di wilayah Dataran Tinggi Napu Kab. Poso”, harap Kasie KSPP Syamsyiah Gafur, SP.,M.Si, mewakili Kepala BPTP Sulteng di acara panen raya di Desa Kalemago pada Selasa (27/02).  

Napu yang berada pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut merupakan salah satu wilayah dataran tinggi di Sulawesi Tengah memiliki potensi untuk pengembangan Jagung, selain komoditi hortikultura seperti sayur kubis, bawang merah, wortel dan lain-lain.

Dijelaskan Syamsyiah, pengembangan jagung VUB Bima 19 URI terintegrasi perbenihan oleh BPTP Sulteng sejak tahun 2017 merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat peningkatan swasembada pangan, khususnya komoditas jagung. 

Wakil Bupati Poso, Syamsuri, dihadapan peserta Temu Lapang dan Panen berharap semua petani harus bisa mengembangkan ilmu yang telah di peroleh selama kegiatan ini, serta wajib menyebarkannya ke kelompok tani lainnya. “Semakin banyak petani yang menerapkan teknologi perbenihan jagung seperti yang diajarkan BPTP Sulteng, semakin tercukupi kebutuhan petani akan benih yang unggul, sehingga ke depannya Desa Kalemago bisa menjadi Desa Mandiri Benih”, tambah Syamsuri di akhir sambutannya.

NArbit, SP.M.Si selaku Kepala Seksi Serealia mewakili kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulteng menyampaikan total luas lahan untuk pengembangan jagung di Sulawesi Tengah yang telah di programkan seluas 250.000 ha, dengan jumlah benih yang dibutuhkan mencapai 3.750 ton. “Hingga tahun 2017 lahan yang sudah ditanami jagung seluas 50.000 ha”, sehingga program tersebut sebagai upaya memenuhi kebutuhan benih jagung pada program UPSUS. 

Panen dan Temu Lapang yang dilaksanakan tersebut juga merupakan upaya untuk membangun kemandirian petani dalam produksi benih sekaligus sebagai media Diseminasi VUB Badan Litbang Pertanian. SY/HMS