Gabah Tidak Direkomendasikan untuk Keluar Sultra

udin abay | Kamis, 22 Maret 2018 , 21:24:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam upaya percepatan serap gabah di Provinsi Sulawesi Tenggara maka telah dilaksanakan Rapat Koordinasi. Rapat dipimpin oleh Danremb143 Halu Oleo Kol Dedi Nurhadiman SIP. Rakor berlangsung tgl 22 Maret 2018 di Aula Tamalaki Korem 143 Halu Oleo di Kendari. 
Rakor diikuti 120 peserta yaitu para Kasrem, Dandim, Danramil, Peneliti, Penyuluh, BRI, BNI, Mandiri, Kasubdivre, Kansilog serta Pengusaha Penggilingan Padi.

Rakor diawali dengan Pemaparan Ka BPTP Sultra Ir. Muh Asaad MSc yang menguraikan potensi panen April sampai Juli 2018 termasuk potensi beras yg dapat dipanen pada bulan tersebut, serta menguraikan beberapa metoda untuk percepatan serap gabah. 

Kadis Pertanian Sultra yg diwakili Ir. Suryati Raeba mengemukakan pentingnya jadwal panen padi sawah di Sultra. Kepala Dolog Divre Sultra La Ode Amijaya mengemukakan bahwa semestinya vv tidak diperdagangkan ke luar Sultra. Harus ada komitmen bersama bahwa gabah adalah raw material yg tidak bisa diperdagangkan ke luar provinsi.

Dengan demikian daerah akan memperoleh tambahan manfaat berupa dedak, menir dan bekatul. Selain iru La Ode Amijaya juga menyinggung pentingnya BUMDES dalam penyediaan saprodi dan pengolahan hasil padi.Danrem Kol. Dedi Nurhadiman SIP minta kepada Dandim dan Danramil untuk segera mengambil langkah langkah percepatan serap gabah. Apalagi di Sultra sudah akan memasuki bulan panen tambahnya. Rakor juga memperoleh masukan dari pengusaha penggilingan mitra Dolog yg mengungkapkan tingginya harga jual GKP saat ini yg mencapai 4.800 per kg GKP. Mengahiri Rakor, Danrem melakukan rapat khusus percepatan serap gabah dengan Dandim, Danranil dan Pasiter bertempat di Ruang Danrem. SY/HMS