Inilah Pola Baru On The Job Training Diklat Fungsional THLTBPP 2018

udin abay | Sabtu, 24 Maret 2018 , 10:32:00 WIB

Swadayaonline.com - Pada tahun 2018 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan teralokasikan untuk menyelenggarakan diklat dasar fungsional trampil dan ahli bagi calon penyuluh pertanian yang berasal dari Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP) sebanyak 830 orang. Berasal dari wilayah kerja BBPP Ketindan ayitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta (DIY), Bali, NTB dan NTT.

Berdasarkan hasil evaluasi dan masukan untuk perbaikan kinerja dan hasil praktek kompetensi peserta diklat dasar trampil ataupun ahli, mulai tahun 2018 dipolakan penyelenggaraan praktek kompetensi berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini praktek kompetensi peserta ditempatkan di lokasi kerja peserta berasal seperti kecamatan/kabupaten. Tujuannya untuk memberi efek positif hasil diklat secara langsung sehingga dapat dimanfaatkan di wilayah kerja masing-masing minimal di tingkat BPP, ilmu terapan yang telah diterima ketika diklat dapat langsung diimplementasikan pada wilayah masing-masing, sehingga cara pandang yang selama ini telah terbentuk dapat diperbaiki dengan cara pandang yang baru sesuai dengan pembekalan yang telah diterima setelah mengikuti diklat.

Di sisi lain pelibatan atasan langsung di lapangan sebagai pembimbing praktek kompetensi juga mampu membangkitkan motivasi, kedekatan dalam tim work serta kedalaman ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman. Keterpautan dan sinergitas yang terbangun pada saat praktek kompetensi disempurnakan dengan penyajian rencana aksi untuk diseminarkan dan diketahui oleh seluruh stakeholder yang berkepentingan terhadap hasil praktek peserta tersebut di lapangan.

Pola on the job training ini diharapkan mampu memberi solusi dari berbagai masalah dasar yang selama ini mungkin terjadi di lapangan seperti penyusunan programa yang sama setiap tahun tanpa ada perbaikan, model penyuluhan pertanian yang masih mengandalkan tatap muka sementara era digital sudah merupakan kebutuhan petani modern, tehnologi produksi dan pengolahan hasil yang terbatas pada apa yang bisa dilakukan bukan apa yang harus dilakukan dan dibutuhkan sehingga berbagai inovasi perubahan menjadi andalan dan ikon yang harus ditampilkan oleh peserta diklat sebagai aksi yang wajib disusun dan dipertanggungjawabkan bukan hanya sebagai syarat untuk lulus diklat dasar fungsional tetapi juga tanggungjawab moral dan kemanusiaan.

Pola tersebut akan dapat dilihat hasilnya minimal 1- 5 tahun setelah penerapan, karena adopsi tehnologi terutama menyangkut perilaku dan pola pikir membutuhkan waktu untuk mendengar, menimbang, mencoba, mengimplemenetasikan, mengevaluasi baru menyebarkan/ menerima sebagai bagian dari budaya/ pola pikir baru. SY/YNI