Nurhadi, Widyaiswara BBPP Ketindan Berbagi Ilmu Lewat Youtube

udin abay | Senin, 24 Januari 2022 , 17:14:00 WIB

Swadayaonline.com - Kecintaannya terhadap dunia pertanian membawanya berbagi ilmu melalui video di youtube, dan disalurkan untuk mendukung pembelajaran yang menjadi tupoksinya yaitu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian. Ia berharap dapat menyumbangkan pengalaman untuk diambil ilmunya bagi seluruh masyarakat.

Nunung Nurhadi widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan berprestasi tahun 2021, penerima penghargaan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo. Ia memulai kariernya sebagai widyaiswara sejak tahun 2006. Melalui kanal youtube sederhana yang ia miliki, Nurhadi, sapaan akarbanya, mengerjakan videonya disela-sela kesibukannya mengajar dan bercocok tanam melalui media hidroponik.

Kanal pribadi youtube “Nunung Nurhadi” saat ini memiliki 64.000 subcriber dan ditonton rata-rata 26.000 jam per bulan. Dan memang terbukti banyak komentar positif yang mengatakan bahwa informasi yang diberikan melalui vlog-vlognya bermanfaat dan dan berguna terutama pada topik hidroponik yang telah tersedia videonya mulai dari peracikan nutrisi AB mix sampai pengemasan produk hidroponik.

Pada tahun 2013 ia didapuk sebagai tenaga Expert Budidaya dalam proyek Increase Rice Crop Production (IRCP) di Timor Leste selama 3 bulan (Distrik Manatuto). Proyek ini merupakan kerjasama 3 negara yaitu Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA), Indonesia dan Republik Demokratik Timoer Leste untuk peningkatan produksi padi di Timor Leste. Atas kinerjanya, pada tahun 2014 Nurhadi kembali dikirimkan ke Timor Leste dengan tugas yang sama selama 7 bulan. Ada satu hal yang menarik dari pengalamannya selama di Timor Leste, Nurhadi mengabadikan melalui video sebagai trigger untuk meningkatkan motivasi penyuluh pertanian di Timor Leste.

Adanya video tutorial dengan menjadikan penyuluh dan petani sebagai aktor utama, motivasi mereka menjadi meningkat untuk dapat melaksanakan teknologi yang tengah didesiminasikan. Di akhir kegiatan tersebut Menteri Pertanian Timor Leste yang saat itu dijabat oleh Mariano Sabino memerintahkan jajarannya untuk menayangkan seluruh video tutorial yang telah disusun dalam televisi nasional Timor Leste. Hal ini tentu menjadi kebanggaan penyuluh pertanian kala itu khususnya Penyuluh Pertanian Distrik Manatuto.

Pada tahun 2015, Nurhadi kembali dipercaya Kementerian Pertanian sebagai Expert Budidaya Pertanian dan berkolaborasi dengan Expert Budidaya Peternakan dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dalam Proyek Kerjasama Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Kegiatan ini bertema “Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil dan Menengah melalui Sistem Pertanian Terpadu”. Diawali dari penyusunan karya tulis ilmiah tentang sistem pertanian terpadu pada skala kecil dan skala menengah di Indonesia, Training Need Analysis (TNA) ke negara OKI sasaran dan diakhiri dengan pelatihan sistem pertanian terpadu.

Sebagai seorang widyaiswara, Nurhadi berharap apa yang dilakukannya dapat diikuti dengan lebih baik lagi oleh widyaiswara, dosen dan guru yang lainnya sehingga dapat lebih memanfaatkan secara luas ilmunya kepada masyarakat. Menurutnya, hobbi  sebagai seorang youtuber dengan mengupload video di media sosial melalui platform youtube adalah hal yang sangat efektif dan efisien. Karena secara otomatis menghilangkan kegiatan Training Need Analysis (TNA) dimana penonton akan secara otomatis memilih dan menonton materi yang dikehendaki untuk menjawab permasalahannya di lapangan. Berikutnya adalah dapat ditonton berkali-kali, tentunya hal ini tidak bisa dilakukan pada kegiatan pembelajaran secara offline.

Atas kerja keras, kreativitas dan dedikasinya yang gigih, Nunung Nurhadi terpilih dari sekian widyaiswara di Kementerian Pertanian untuk menerima apresiasi melalui pemberian penghargaan terhadap insan pertanian lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 2021 lalu. Insan pertanian yang berprestasi dan mendapat penghargaan selain widyaiswara yakni petani milenial, penyuluh pertanian, dosen, dan guru.

Di akhir Nurhadi menuturkan, pada dasarnya secara pribadi ia merasakan bahwa masih sedikit yang telah diperbuat, dan tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini. Namun apapun itu, Nurhadi berharap apresiasi ini dapat menjadikan cambuk bagi dirinya untuk dapat berbuat lebih banyak lagi kedepannya, terutama untuk kemajuan pertanian di Indonesia. SY/YNI