Tingkatkan Nilai Tambah Cabai, Petani Dilatih Berbagai Olahan Cabai
udin abay | Jum'at, 18 Februari 2022 , 09:22:00 WIBSwadayaonline.com - Cabai (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran penting bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia. Tanaman cabai umumnya dapat ditanam pada dataran yang kurang dari 2000 meter. Sebagai komoditas penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, hampir semua rumah tangga mengkonsumsi cabai setiap hari sebagai pelengkap dalam hidangan keluarga sehari-hari.
Permintaan yang cukup tinggi dan relatif kontinyu serta cenderung terus meningkat memberi dorongan kuat masyarakat luas terutama petani dalam pengembangan budidaya cabai. Di satu sisi dengan sangat intensifnya peningkatan produksi cabai di saat-saat tertentu sering menyebabkan anjloknya harga cabai di pasaran. Hal ini karena permintaan cenderung tetap dalam jangka pendek sementara produksi melimpah. Informasi pasokan dan permintaan (suplay-demand) yang tidak akurat atau bahkan belum menjadi orientasi petani cabai menyebabkan keseimbangan pasar sering terganggu.
Karakteristik cabai yang mudah rusak (perisable) menyebabkan fluktuasi harga cabe sangat tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk memperpanjang umur simpannya disamping memudahkan pendistribusian dan meningkatkan nilai tambahnya melalui upaya pengolahan, seperti cabai kering, tepung cabai, saus cabai, dll.
Untuk menjaga ketersediaan dan pengolahan produk cabai, diperlukan adanya sumberdaya manusia yang berkualitas baik dari pelaku utama, pelaku usaha dan penyuluh pertanian. Pelaku utama /kelompok tani membutuhkan peningkatan tentang penyimpanan dan pengolahan cabai merah, sehingga pada saat panen berlimpah memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan. “Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan, “tegas Mentan.
Untuk meningkatkan kompetensi pelaku utama/kelompok tani dalam pengolahan cabai, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Pengolahan Hasil Cabai pada 14-18 Februari 2022 untuk 30 orang petani yang berasal dari Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menegaskan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama. "Sudah saatnya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tetapi juga mampu secara ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus pandai berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru," paparnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor mengatakan saat membuka kegiatan pelatihan, bahwa pelatihan ini digelar agar petani bisa mendapatkan ilmu dan tambahan teknologi untuk bisa diterapkan setelah mengikuti pelatihan. “Jadi setelah berlatih, implementasikan bagaimana standarisasi produk pangan, penerapan keamanan pangan, mengolah cabai yang baik, cara mengemas dengan mutu bagus serta bisa mengetahui Analisa produknya agar bisa diketahui modal dan keuntungannya,” jelasnya. SY/YNI