Melalui Milenial Agriculture Forum, Kementan Ajak Milenial Ciptakan Kreasi Olahan Hasil Pertanian

udin abay | Selasa, 29 Maret 2022 , 08:55:00 WIB

Swadayaonline.com - Pergelaran Millennial Agriculture Forum (MAF) yang di helat oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menghadirkan narasumber Top 4 Master Chef Indonesia Fransisca merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (KEMENTAN) untuk mewujudkan kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan impor dari negara lain.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi keniscayaan di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung serta ancaman krisis pangan.

Untuk itu, Syahrul menekankan pentingnya diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di tengah pandemi dan perubahan iklim.

Saat membuka kegiatan MAF secara online (26/03), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan perihal persoalan krisis pangan di masa pandemic covid- 19.

Dedi Nursyamsi mengatakan, “Kondisi negara kita tidak biasa-biasa saja terutama pangan, kondisi pangan Indonesia, dipengaruhi pangan global, yang sedang mengalami terbulensi karena covid dan Climate change” papar Dedi

Dedi menegaskan bagaimana mengurangi ketergantungan pada impor dimana harga pangan dunia menjadi melejit, untuk itu pakan lokal jadi solusinya.

“Kita tanam pangan lokal sebanyak banyaknya, diversifikasi pangan lokal, genjok prokdutivitasi. Kalau kita ingin mengurangi impor gula kita beralih gula semut dari aren, minyak kelapa sawit menjadi minyak kelapa. Negara kita negara kepulauan yang memiliki potensi seperti kelapa yang tumbuh subur, peluang ini sudah ditangkap oleh para milenial seperti narasumber MAF hari ini Ella dan Mustopa,” ujar Dedi

Dedi berpesan kepada para milenial Polbangtan/PEPI untuk secara masif mendorong diversifikasi pangan khususnya pangan lokal.

“Anak muda saat ini kreatifitasnya luar biasa, mereka tahu bagaimana value edit tertinggi dari bisnis pertanian adalah dari olahan hasil bukan dari produktivitasnya” ujar Dedi.

Adanya kegiatan Demo Masak kreasi kedelai, minyak kelapa dan gula semut oleh Top 4 Masterchef Indonesia Fransisca didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arshanti dan Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang secara live dari Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) di Sepong.

Bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti dan Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Muharfizq, Chef Sisca panggilan Akrab dari Fransisca ini mengkreasikan olahan kedelai menjadi sate kere dan juga membuat minuman kopi rempah latte.

Chef Fransisca mengungkapkan olahan sate Kere dan kopi rempah late merupakan olahan makanan mudah dan relatif murah untuk dilakukan dirumah sebab berbahan dasar kedelai juga rempah rempah.

Direktur PEPI, Muharfiza berpesan agar mahasiswa Polbangtan dan PEPI sebagai lini pembangunan pertanian kedepan dapat lebih kreatif mengkreasikan olahan olahan pertanian yang tentunya dapat menjadi ladang berwirausaha.

“Tentunya ini menjadi catatan penting untuk mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian PEPI, Generasi milenial udah keren-keren banget jadi saya ingin mereka kedepannya adanya acara ini mereka semakin berkembang, semakin kreatif, semakin menggalakkan makanan dari berbagai bahan pertanian sehibgga mampu mengatasi kerawanan pangan agar masyarakat tidak terfokus pada 1 jenis bahan pangan” ujar Muharfiza.

“Kita dapat menggunakan singkong sebagai pengganti beras, olahan kelapa parut menjadi minyak kelapa untuk pengganti minyak goreng yang saat ini mengalami kelangkaan” pungkas Muharfiza. PEPI