Inilah Kopi Arabika Toraja yang Diloloskan TPV Perkebunan

udin abay | Selasa, 31 Mei 2022 , 07:36:00 WIB

Swadayaonline.com - Tim Penilaian Varietas Tanaman (TPV) Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah meloloskan dua varietas kopi arabikan unggul baru dari Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Kedua varietas kopi itu masing-masing Toraya Buntu Santung, dan Toraya Langda.

Dalam sidang TPV yang diketuai Dr. Ir. M. Saleh Mokhtar, MP disebutkan, varietas arabika Buntu Santung memiliki potensi produksi biji 3,35 kilogram (Kg) per pohon dengan berat 100 biji 25 gram. Sedangkan vareitas Toraya Langda mempunyai potensi produksi biji 3,40/Kg per pohon dengan berat 100 biji 39 gram.

Kopi arabika (Coffea arabica L.) Toraja, merupakan salah satu varian kopi yang paling populer dan memiliki kualitas terbaik yang dimiliki Indonesia. Selain memiliki rasa yang khas kopi Toraja juga memiliki karakteristik yang unik.

Kopi Toraya Buntu Santung banyak dibudidayakan masyarakat di Kelurahan Tosapan, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, dengan populasi tanaman 30 pohon terletak di sekitar Objek Wisata Pango-Pango pada ketinggian 1.356 m dpl. Sedangkan kopi arabika varietas Toraya Langda banyak didbudidayakan masyarakat di Lembang Perindingan Kecamatan Gandangbatu Sillanan dengan populasi tanaman 83 pohon terletak pada ketinggian 1.600 m dpl di.

Kopi Arabika varietas lokal Kopi Toraya Langda, dan Kopi Toraya Buntu Santung telah lama dikembangkan masyarakat setempat untuk ditanam pada lahan sendiri. Varietas ini kemudian menyebar ke beberapa Kecamatan yang lain dan bahkan tersebar sampai Kabupaten Toraja Utara.

Hasil analisis sensorial menunjukkan bahwa kopi Toraja memiliki citarasa yang tinggi, dengan tingkat keasaman yang baik, mutu dan intensitas aroma yang kuat, terdapat rasa manis, rasa coklat, rasa rempah, rasa jeruk dan aroma bunga. Hal ini disebabkan adanya interaksi antara tanaman dengan lingkungan dan tata cara panen dan pasca panen yang baik. Humas Ditjenbun