Pasuruan Serius Menumbuhkan Petani Muda Melalui Sinergi Dengan Kementan

udin abay | Senin, 13 Juni 2022 , 06:49:00 WIB

Swadayaonline.com - Kabupaten di Pasuruan di Jawa Timur, menyimpan potensi tinggi di sektor pertanian dari berbagai komoditas. Tak heran penumbuhan petani-petani muda diharapkan mampu membawa keberlangsungan pertanian di Kabupaten Pasuruan untuk terus membantu menopang sumber pangan nasional.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, bahwa Indonesia memiliki potensi agraris yang melimpah, jika dikolaborasikan dengan baik niscaya akan menjadi peluang sumber lapangan yang luar biasa.
“Pertanian itu jelas janjinya, jelas menguntungkan. Belum pernah saya melihat pertanian yang dilakukan secara baik dan benar membuat orang mengalami kerugian dan kesulitan, karena pertanian tidak pernah ingkar janji,” kata Mentan SYL.

Hal ini mendorong Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bidang Perekonomian dan Keuangan Kabupaten  melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dalam rangka menjalin sinergi antara Pemerintah Daerah (Pemda) Pasuruan dengan Kementan melalui BBPP Ketindan. Sinergi ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pertanian.

Muhammad Jaelani, Wakil Ketua Komisi II mengungkapkan bahwa Kabupaten Pasuruan serius dalam meningkatkan SDM pertanian di daerahnya. Oleh karenanya keseriusan itu diwujudkan melalui kunjungan kerja untuk menggali informasi dan kesiapan dalam bekerjasama dengan BBPP Ketindan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor menyampaikan, bahwa BBPP Ketindan mengapresiasi maksud dan tujuan dari  kedatangan Komisi II DPRD Pasuruan.  Ia mengatakan bahwa Pasuruan adalah salah satu kabupaten prioritas yang sering bekerjasama, misalnya melalui permagangan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kostratani dan petani-petani yang menjadi mitra BBPP Ketindan.

Sementara itu menurut salah satu anggota Komisi II DPRD Pasuruan yang hadir, Pasuruan memiliki sumber daya alam yang besar. Tetapi pengelolaan dalam dunia pertanian masih mengalami kesulitan karena kurangnya SDM petani muda. Banyak pemuda yang tidak mau terjun ke dunia pertanian karena kurang menarik. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah daerah untuk menggerakkan para pemuda di Kabupaten Pasuruan.

Masalah lain yang sering ditemui oleh petani adalah serangan hama tikus yang menyebabkan gagal panen, alih fungsi lahan sawah menjadi tanaman mangga, dan kurangnya air di saat musim kemarau. Sehingga beberapa anggota Komisi II DPRD Pasuruan yang saat itu hadir menginginkan bagaimana membangun sinergi serta mekanisme dalam  bekerjasama untuk mencari solusi yang tepat.

Koordinator Penyelenggara Pelatihan BBPP, Ridwan Wardiana mengatakan bahwa dua orang petani muda dari Kabupaten Pasuruan telah lolos magang di Jepang. Hal ini artinya salah satu putra daerah dari Pasuruan bisa memotivasi generasi muda lainnya untuk terjun di dunia pertanian.  Untuk menjawab tantangan generasi muda yang terjun ke dunia pertanian. Ridwan juga menyarankan agar bisa bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur yang  mempunyai progam untuk pelatihan pemberdayaan pemuda, salah satunya diarahkan untuk penumbuhan wirausaha muda dalam bidang pertanian. Sejak tiga tahun lalu Dispora Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan BBPP Ketindan untuk melatih generasi milenial di bidang pertanian. Sedangkan untuk penanganan hama tikus, akan dibantu pembinaan oleh BBPP Ketindan dengan bersurat terlebih dulu.

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga memperkuat pernyataan tersebut. Menurutnya, masa depan tonggak pertanian dan saat ini ada di tangan anak muda.

“Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan, selama manusia hidup selama itu pula pertanian menjadi suatu kebutuhan. Pertanian adalah masa depan untuk memimpin pembangunan pertanian Indonesia,” ujar Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. SY/YNI