Varietas Padi Inpari 32 HDB Ungguli Ciherang dan Mikongga di Papua

udin abay | Sabtu, 05 Mei 2018 , 15:58:00 WIB

Swadayaonline - Kampung Kumbe adalah salah satu tempat pengembangan padi di Distrik Malind, dengan luas lahan sawah mencapai 1.500 ha. Kampung tersebut berjarak +/- 90 km dari ibukota Kabupaten Merauke.  Kampung Kumbe dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat selama 1 jam 45 menit. 

Anggota tim sekaligus mantan Kepala BPTP Papua, Dr. Yuliantoro Baliadi menyatakan varietas Inpari 32 HDB merupakan "pendatang baru" di Kumbe, dikenal oleh petani melalui kegiatan demfarm Jarwo Super 2:1 BPTP Balitbangtan Papua di Kampung Nggutibob, Distrik Tanah Miring tahun 2017. 

Varietas ini ditanam oleh petani kooperator yang tergabung dalam Kelompok Tani Tentrem pada lahan seluas 40. Teknologi pendamping varietasnya menerapkan jajar legowo 2:1, pupuk NPK 250 kg/ha, urea 200 kg, pupuk organik 1 ton/ha serta dekomposer.

Ubinan yang dilakukan oleh BPS diperoleh hasil 6,51 t/ha GKP, lebih tinggi dari hasil varietas Ciliwung (4,4 t/ha GKP) dan Mekongga (4,7 ton/ha GKP) yg juga ditanam di kampung yg sama. Dari ketiga varietas tersebut, petani lebih menyukai Inpari 32, karena produksinya yg lebih tinggi. Selain di Kumbe, Inpari 32 juga disukai petani di kampung lain seperti Rawasari, Suka Maju dan Kurik 3 (Distrik Malind). Distrik sentra padi lain seperti Tanah Miring, Kurik dan Semangga juga megembangkan varietas sama.

Sebagaimana diketahui, INPARI 32 HDB  memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit kresek sehingga akan menekan penggunaan bakterisida.  Selain itu varietas ini juga agak tahan terhadap penyakit tungro dan blas.  Dalam hal rasa dan potensi hasil, varietas ini mampu menyaingi  rasa dan produktivitas  varietas Ciherang dengan potensi rata-rata 8 ton/hektare 

Perlahan namun pasti, Inpari 32 HDB  percuri perhatian petani setempat dan menggeser dominasi varietas sekelas Mekongga, Ciliwung, Cigeulis dan Ciherang. SY/HMSL