BPPSDMP Gelar Bertani on Cloud Volume 191 dengan Tema Potensi Pangan Lokal Berbasis Ubikayu

udin abay | Kamis, 21 Juli 2022 , 17:03:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian, Bapak Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., M.H. mengarahkan bahwa di tahun 2022, inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.

Beliau menyebutkan bahwa, sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan dimasa mendatang. Dalam kesempatan lainnya Menteri Pertanian menyampaikan bahwa ke depan kerja-kerja kementan harus fokus pada pemenuhan pangan secara merata. Diantaranya dengan meningkatkan produksi melalui penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi dan penguatan sumber daya manusia. "Disini saya ingin mengajak untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terjadi gejolak pangan. Kita harus menyelamatkan pangan kita agar tidak terjadi krisis seperti yang dikatakan badan pangan dunia," ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian tidak lagi berfokus untuk menjadi produsen pangan. Namun juga dapat menjadi sumber mata pencaharian yang menguntungkan bagi tenaga kerja sektor pertanian.  “Pertanian harus menjadi bisnis. Pertanian itu harus sustainable dan menarik. Pertanian tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri tetapi harus bisa menghasilkan uang,” tutur Dedi Nursyamsi.

Mengingat pentingnya hal tersebut di atas, Salah satu UPT BPPSDMP Kementerian Pertanian yaitu BBPKH Cinagara menyelenggarakan kegiatan Bertani on Cloud  (BOC) volume 191 yang dilaksanakan pada  hari kamis tanggal 21 Juli 2022 yang bertemakan sumber bahan pangan lokal berbasis ubi kayu . BOC ini dilaksanakan di P4S Putri 21 Dusun Sumberjo RT 26 RW 04,  Desa Ngawu ,Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul DIY.  Acara di buka secara on line  oleh Bapak Kepala Badan SDM Pertanian Prof. Dr Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, juga dihadiri secara off line Bapak Kepala BBPKH Cinagara  Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si , Bapak Kepala Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Gunungkidul Bapak Rismiadi, SP, M,Si, Ibu Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Gunungkidul ibu Wibawanti Wulandari, SP .

Kegiatan Bertani on cloud (BOC )volume 191  kali ini berbeda dengan BOC sebelumnya karena BBPKH juga mengundang seniman sitter bapak Ari Tejo yang dalam kegiatan ini sebagai pengiring lagu tradisional jawa saat pelaksanaan BOC  berlangsung.  Tentunya dengan pola pelaksanaan BOC seperti ini menambah suasana lain dan juga melestarikan budaya local khususnya untuk seniman sitter..

Dari ketekunannya dalam usaha yang digelutinya dari sekolompok ibu-ibu di P4S Putri 21 yang berjumlah 21 orang yang mempunyai kegiatan yang sejenis, dari situlah  sehingga berhak mendapatkan Surat Tanda Pendaftaran Industri Kecil dari Departemen Perindustrian Republik Indonesia dengan nama Usaha "Putri 21" yang bernomor 20/DIY/04/IZ.00.01/IX/V/2006. Salah satu pembicara pada kegiatan BOC volume 191 Ibu Suti Rahayu sebagai ketua P4S menjelaskan tepung Mocaf berasal dari ubi kayu. Ubi kayu kelemahannya yaitu ubi kayu yang masih muda banyak susutnya karena masih kadar airnya tinggi, ubi kayu yang lebih12 bulan banyak seratnya dan bisa merubah warna, musim panen harga ubi kayu merosot atau jatuh. Keunggulan ubi kayu yang baik berusia 9 bulan karena paling bagus untuk diproses, semua jenis ubi kayu dapat diproses untuk pembuatan tepung mocaf, tepung mokaf dapat digunakan untuk berbagai macam kue, untuk gorengan juga baik dan masih banyak yang lain.

Pembicara yang lain yaitu Ibu Wiwid Dwirahayu juga menjelaskan mengenai beras mocaf terbuat dari bahan baku tepung mokaf yang diproses dengan teknologi tepat guna.Beras mocaf merupakan inovasi terbaru dari P4S putri 21, yang rasanya sangat enak. Beras mocaf tidak mengadung pewarna maupun memakai bahan pengawet Beberapa varian Beras yang bahan bakunya dari mocaf : beras mocaf, beras sukun, beras jagung, beras ubi ungu, beras pisang .

P4S putri 21 ini bisa menjadi contoh untuk P4S  lain yang bergerak  dalam bidang olahan dan diversifikasi pangan lokal seheingga memperkuat  ketahanan pangan  indonesia. lYNW/BBPKHCINAGARA