Daging dan Telur Ayam, Sumber Protein yang Mudah Didapat untuk Tingkatkan Status Gizi

udin abay | Sabtu, 23 Juli 2022 , 22:02:00 WIB

Swadayaonline.com - Konsumsi ayam dan telur oleh masyarakat Indonesia masih sangat rendah, sedangkan negara dengan konsumsi telur tertinggi di dunia ialah Jepang. Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Anak, Triza Arif Santosa pada seminar nasional yang diselenggarakan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia bersama PT. Gallus Indonesia Utama (GITA) bertema "Healthy Family with Chicken Meat & Eggs". (23/7)

Menurut Tirza, banyak manfaat yang akan didapat bila rutin mengkonsumsi telur dan daging ayam untuk sehari-hari. Berbagai vitamin, protein dan mineral baik mikronutrien hingga makronutrien yang terkandung dalam telur dan daging ayam. "Dua butir telur sehari dapat meningkatkan metabolisme dan ketahan tubuh kita, sehingga tubuh tidak mudah lelah dalam betaktifitas, serta baik untuk kesehatan jantung." tuturnya.

Dirinya kembali menjelaskan, kandungan makronutrien dan protein yang paling tinggi dalam telur terdapat pada putih telur, sedangkan pada kuning telur lebih tinggi kolesterol dan mikronutrien.

Menurutnya, protein yang terkandung dalam tiap makanan yang dikonsumsi tidak berpengaruh atau berkurang nilainya bila melalui proses pemanggangan atau perebusan. Namun perlu diperhatikan untuk makanan dengan proses dibakar, tidak boleh terlalu sering bahkan berlebihan dalam mengkonsumsinya, karena hasil pembakaran tersebut mengandung senyawa karsinogenik yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yaitu kanker dikemudian hari.

Sementara itu, Technical Consultant USSEC, Yahya Munirudin mengatakan, pakan ternak yang ada di indonesia saat ini semuanya telah aman dari kandungan obat-obatan, sehingga ternak tersebut aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Dirinta mencontohkan, ayam diberikan obat penggemuk dengan harga yang saat ini relatif mahal, maka otomatis harga jual ayam tersebut juga menjadi mahal. Hal ini yang dihindari para peternak yang kini telah menggunakan pakan alami.

"Sejak tahun 2018, tidak ada lagi obat-obatan yang digunakan dalam pakan ternak yang dijadikan pangan manusia. Dulu memang masih ada yang disebut withdrawal feed, yaitu pakan yang biasanya diberikan pada ternak dua minggu sebelum panen. Namun hal itu juga sudah dihentikan karena dilarang oleh pemerintah," ungkap Yahya.

Ia kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para ibu sebagai garda terdepan yang sangat berperan dalam meningkatkan status gizi masyakarat, agar meningkatkan konsumsi telur dan daging ayam sebagai sumber protein yang paling mudah didapat saat ini. NS