Jadikan Kopi Indonesia Mendunia, Kementan Tingkatkan Kompetensi Pelaku Agribisnis Kopi Temanggung

udin abay | Rabu, 03 Agustus 2022 , 16:06:00 WIB

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Karenanya, penting untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha kopi mulai dari sektor hulu hingga hilir agar produksi dan produktivitas kopi meningkat

Swadayaonline.com - Kopi berperan sebagai penghasil devisa negara karena merupakan komoditas ekspor penting bagi Indonesia. Sebagai negara produsen utama ketiga setelah Brazil dan Vietnam, Pemerintah Indonesia terus berbenah melalui program pengembangan kopi. Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia bahkan dunia.

Varietas kopi asal Temanggung diantaranya Arabika dan Robusta yang menjadi varietas kopi unggul di Indonesia. Temanggung dengan wilayah dataran tingginya, menjadikan kopi berkualitas terbaik bisa dihasilkan disini. Cara pengolahan kopi dengan cara pengolahan basah oleh para petani kopi Temanggung dapat menghasilkan citarasa kopi terbaik.

Sebagai upaya menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia juga meningkatkan volume ekspor komoditas pertanian, Kementerian Pertanian melalui program food estate secara simultan terus memberdayakan wilayah-wilayah pengembangan food estate, salah satunya Kabupaten Temanggung untuk komoditas kopi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, "Food estate adalah program yang diminta Bapak Presiden untuk bisa dioptimalkan lahan-lahan yang berpotensi sehingga meningkatkan nilai komoditi pertanian yang tentu harga jualnya bisa lebih mahal. Untuk itu semua aspek turut mendukung penuh termasuk unsur SDM nya," kata SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan ada sejumlah langkah yang akan dilakukan terkait peningkatan kompetensi SDM pertanian, diantaranya dengan menggelar berbagai pelatihan bagi penyuluh, petugas lapangan, dan juga untuk petani serta generasi milenial yang memiliki minat untuk menekuni sektor pertanian. “Peningkatan kualitas SDM adalah hal yang penting karena SDM pertanian di masa depan harus diisi dengan yang berkualitas,” jelas Dedi.

Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berperan aktif menyiapkan sumberdaya manusia pertanian yang kompeten melalui Pelatihan Tematik Agribisnis Kopi Mendukung Kawasan Terpadu Nusantara yang dilaksanakan di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah.

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai 27-29 Juli 2022 dilaksanakan di BPP Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung. Pelatihan yang diikuti oleh 30 orang peserta pelaku usaha kopi dibuka secara resmi, Rabu (27/072022) oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. “Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan  kompetensi pelaku usaha kopi sehingga mampu menjadi pelaku usaha yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kopi,” jelas Ajat. “Berbicara kopi, langkah yang harus dilakukan untuk agribisnis kopi mulai dari persiapan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaannya, tentunya disesuaikan dengan varietasnya, karena beda varietas akan berbeda perlakuannya,” ungkap Ajat.

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, Heri Agung Prabowo, juga berkenan hadir dan berdialog dengan peserta pelatihan untuk diskusi pengembangan kopi yang lebih baik dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas kopi. Ini dilakukan untuk menggenjot ekspor kopi dan menjadikan kopi Indonesia kopi terbaik di dunia.

Selama berlatih, peserta memperoleh materi inti yang disampaikan oleh fasilitator penyuluh pertanian, widyaiswara BBPP Lembang  dan praktisi, tentang perbenihan dan pembibitan kopi arabika, budidaya kopi arabika, panen dan pascapanen kopi arabika, pengolahan kopi arabika, penyajian kopi/barista. Agar peserta lebih mahir bergerak di sektor hilirisasi kopi, peserta praktik mengolah dan menyajikan kopi.

Yuli Ariani, perwakilan peserta dari KWT Dahlia Teguh, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian melalui BBPP Lembang, BNPT dan Dinas Perikanan dan Pertanian Kabupaten Temanggung, atas diselenggarakannya pelatihan ini. “Di pelatihan ini kami banyak belajar tentang agribisnis kopi, mulai dari budidaya hingga pengolahan kopi,” ungkapnya. “Semoga ada pelatihan lanjutan dari materi yang sudah diberikan saat ini, yang bisa membawa kami kepada kehidupan yang lebih menjanjikan dari bisnis kopi yang kami lakukan,” jelas Yuli. SY/YKO/CHE