Sinergitas BBPP Batu - Perisai Pangan Indonesia Malang, Mendukung Diversifikasi Pangan Asal Ternak

udin abay | Selasa, 23 Agustus 2022 , 20:56:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam era persaingan global, pengembangan ternak nasional perlu didukung oleh penggunaan sumber daya lokal yang tersedia, hal ini tentunya sangat sesuai dengan usaha peternakan kelinci yang memiliki potensi dalam produksi serta kontribusi terhadap konsumsi daging

Sebagai hewan yang memiliki banyak aspek menarik,  kelinci memiliki siklus hidup dan masa kehamilan pendek, sangat produktif serta memiliki kapasitas konversi pakan yang tinggi sehingga dianggap sebagai hewan penghasil daging yang ideal.  Secara kualitas, daging kelinci  memiliki kandungan protein tinggi, minim lemak serta rendah kolesterol sehingga daging ini  layak dikonsumsi sebagai alternatif sumber protein hewani keluarga.

Berdasarkan  hal tersebut, BBPP Batu bekerjasama dengan Perisai Pangan Indonesia Kabupaten Malang berupaya untuk mengedukasi masyarakat terkait akan manfaat daging kelinci.

Bertempat di Markas Perisai Pangan Indonesia yang berlokasi di Tirtomoyo Pakis Kabupaten Malang, pada hari Minggu (21/08/22), Kepala BBPP Batu meresmikan Rumah Potong Kelinci (RPK) Benteng Kelinci serta membuka pelatihan juru sembelih halal kelinci.

Dalam arahannya Kepala BBPP Batu, Sabir mengingatkan kepada peserta terkait pentingnya kwalitas produk, ketersediaan  produk serta terkait kebijakan untuk penyediaan  produk yang halal dan baik.

Sementara menurut Direktur RPK Benteng Kelinci, Chaerul Charles Soffat atau yang biasa di panggil “Babe Kelinci” menyampaikan dengan didirikannya RPK Benteng Kelinci diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para peternak kelinci agar mudah dan  juga dekat untuk menjual kelinci potong.   “Sudah saatnya kelinci dijadikan andalan untuk pemenuhan protein rakyat banyak serta mendukung pupuk pertanian” Ujar Babe.

Hal ini senada dengan arahan Mentan SYL yang menyampaikan bahwa tugas Kementan adalah memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat dan kebutuhan pangan itu bisa dipenuhi dengan memaksimalkan diversifikasi pangan lokal. DWI/BBPPBatu