Swadayaonline.com - Sehubungan dengan adanya upaya pemerintah meningkatkan produksi perkebunan rakyat khususnya melaluli program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), maka ketersediaan benih sawit bermutu menjadi sangat krusial. Mengingat masih banyaknya benih ilegitim di masyarakat dan mendesaknya kebutuhan meningkatkan mutu benih maka produsen perlu segera menerapkan sistem manajem mutu.  

Saat ini kegiatan produksi benih sawit sudah seharusnya menerapkan sistem manajemen mutu untuk keberlanjutan usaha, prinsip-prinsip manajemen mutu yang tertuang dalam ISO 9001: 2015. Beberapa alasan mengapa produsen benih harus menerapkan sistem manajemen mutu yaitu persaingan dalam usaha produksi benih sawit semakin meningkat dan tuntutan konsumen akan kualitas benih yang prima. Produsen benih yang mutunya terjamin secara konsisten maka dialah yang dapat bertahan.

Adapun tahapan untuk produsen benih sawit memproleh sertifikat manajemen mutu ISO 9001:2015 adalah sebagai berikut:
1.     Pengenalan Sistem Mutu  ISO 9001:2015 
Produsen benih dapat mempelajari secara mandiri dengan membaca literatur atau mengikuti pelatihan atau dapat juga berkonsultasi dengan konsultan setelah mengenal maka akan tergambar bagaimana sistem itu nantinya diterapkan dalam usahanya.
2.     Penerapan ISO 9001:2015 dilanjutkan audit internal dan RTM
Memberikan pemahaman yang jelas pada karyawan tentang persyaratan serta prosedur ISO 9001:2015. Produsen benih mulai melakukan pembenahan pada perusahaan terkait manual mutu, prosedur yang wajib, instruksi kerja, sampai dengan form – form yang harus dibuat dan melakukan audit internal.
3.     Penilaian Mandiri dan pengajuan sertifikasi
4.     Audit 1
5.     Audit 2 
6.     Surveylen
7.     Re sertifikasi

Dengan menerapan sistem manajemen mutu maka akan memastikan produsen benih sawit dapat menghasilkan benih yang sesuai standar mutu danmenuhi harapan konsumen/pekebun. 
 
Hadi Kosra, SP : Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama